Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial maupun aplikasi percakapan postingan terkait PLN mengalami krisis pasokan batu bara sehingga akan memadamkan listrik secara meluas mulai 5 Januari 2022. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Januari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Dalam akunnya terdapat postingan gambar berjudul "PLN Krisis Pasokan Batubara, Januari 2022 Dipastikan Padam"
Akun itu juga menambahkan narasi "Ujung Ujung Yah Listrik Naek"
Postingan serupa juga ditemukan di aplikasi percakapan. Postingan itu disertai narasi "FYI Bapak Ibu Persiapan Mati Lampu"
Lalu benarkah postingan yang menyebut PLN mengalami krisis pasokan batu bara sehingga akan memadamkan listrik secara meluas mulai 5 Januari 2022?
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi Agung MurdifiExecutive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN. Ia menyebut postingan tersebut tidak benar.
"Tidak ada pemadaman. Saat ini kebutuhan batu bara juga sudah terpenuhi," kata Agung saat dihubungi Rabu (5/1/2022).
"Terlebih selama ini kalau memang mau ada pemadaman apalagi yang meluas pasti ada pengumumannya terlebih dahulu. Kecuali kalau ada kebakaran atau hal-hal lain yang sifatnya darurat," ujarnya menambahkan.
Selain itu ia juga memberikan siaran pers yang sudah tayang di website pln.co.id pada 5 Januari 2022. Berikut isinya:
"Jakarta, 05 Januari 2022 – PT PLN (Persero) memastikan tidak ada pemadaman listrik akibat kritis pasokan energi primer. PLN terus berupaya menjaga stabilitas pasokan energi primer khususnya batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) untuk seluruh pembangkit PLN maupun IPP usai terbitnya kebijakan strategis Pemerintah yang mengutamakan pemenuhan pasokan energi primer untuk kebutuhan nasional.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, langkah cepat dan tegas pemerintah sangat membantu PLN dalam memastikan ketersediaan energi primer.
“PLN merasakan kebanggaan luar biasa bahwa dalam menghadapi krisis energi ini kami tidak dalam kesendirian. Seluruh kekuatan bangsa ini bergabung bahu membahu menunjukkan semangat juang dan kekompakan untuk mengatasi permasalahan ini secara permanen,” tutur Darmawan.
Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang dioperasionalisasikan oleh Menteri ESDM dan juga Menteri BUMN, bahkan bersama kementerian lain yang terkait, Pemeritah telah mengambil langkah-langkah secara cepat yang sangat decisive. Atas kebijakan Pemerintah dan dukungan nyata dari para mitra kerja, pasokan batu bara mulai mengalir deras.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Bapak Presiden. Beliau turun langsung memberikan arahan yang jelas, berbasis pada filosofi bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ucapnya.
“Arahan Bapak Presiden sudah sangat jelas, bahwa tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Maka untuk jangka pendek strategi PLN adalah upaya menghindari pemadaman. PLN harus memastikan 20 juta MT batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022. Jumlah itu terdiri dari, 10,7 juta MT dari kontrak eksisting dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman,” ungkap Darmawan.
Hingga hari ini, PLN sudah mendapatkan total kontrak 13,9 juta MT batu bara. Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan. Tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.
“Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN,” ungkap dia.
Darmawan mengungkapkan, solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional. PLN akan bekerja keras, efektif dan efisien dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20 persen. Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang).
Di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan. Untuk itu, PLN akan memastikan bahwa listrik tidak padam. PLN terus berupaya dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang berkualitas, mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para mitra pemasok batu bara yang telah membantu PLN mengamankan energi primer untuk pembangkit demi menghindari pemadaman listrik ke masyarakat,” pungkas Darmawan."
Selain itu ada artikel Liputan6.com berjudul "Jamin Listrik Tak Padam, 13,9 Juta MT Batu Bara Sudah di Tangan PLN" yang tayang pada 5 Januari 2022. Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memastikan tidak ada pemadaman listrik akibat kritis pasokan energi primer. Perusahaan sudah mendapatkan total kontrak 13,9 juta MT batu bara, hingga 5 Januari 2022.
Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN terus berupaya menjaga stabilitas pasokan energi primer, khususnya batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) untuk seluruh pembangkit PLN maupun IPP.
"Arahan Bapak Presiden sudah sangat jelas, tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Maka PLN harus memastikan 20 juta MT batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022," ujarnya, Rabu (5/1/2022).
Langkah cepat dan tegas pemerintah sangat membantu PLN dalam memastikan ketersediaan energi primer.
Pemerintah melalui arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil langkah-langkah cepat yang sangat decisive.
Atas kebijakan pemerintah dan dukungan nyata dari para mitra kerja, pasokan batu bara mulai mengalir deras.
"10,7 juta MT dari kontrak eksisting dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman," terang Darmawan.
Tambahan pasokan batu bara akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batubara.
"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," imbuh Darmawan.
Darmawan mengungkapkan, solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional.
PLN akan bekerja keras, efektif dan efisien dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit. Sebagai langkah antisipasi ke depan, PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20 persen.
Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang)."
Sumber:
https://web.pln.co.id/media/siaran-pers/2022/01/strategi-pln-amankan-pasokan-batu-bara
https://web.pln.co.id/media/siaran-pers/2022/01/dapat-tambahan-pasokan-32-juta-ton-batu-bara-pln-optimalkan-untuk-jaga-listrik-tak-padam
https://web.pln.co.id/media/siaran-pers/2022/01/direksi-terpapar-covid-19-pln-tetap-pastikan-pengamanan-pasokan-batu-bara-untuk-pltu
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4852279/jamin-listrik-tak-padam-139-juta-mt-batu-bara-sudah-di-tangan-pln?source=search
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang menyebut PLN mengalami krisis pasokan batu bara sehingga akan memadamkan listrik secara meluas mulai 5 Januari 2022 sudah diklarifikasi oleh PLN. Mereka menjelaskan tidak ada pemadaman karena kebutuhan batu bara sudah terpenuhi.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement