Liputan6.com, Jakarta - Virus covid-19 varian Omicron mulai menyebar ke seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Sayangnya di tengah upaya membendung penyebaran itu masih bermunculan hoaks terkait virus covid-19 varian Omicron.
Baca Juga
Advertisement
Hoaks itu menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan. Lalu apa saja hoaks seputar virus covid-19 varian Omicron?
Berikut beberapa di antaranya:
1. Cek Fakta: Tidak Benar Cara Terbebas dari Covid-19 Varian Omicron Adalah Dengan Tidak Divaksin
Beredar di media sosial postingan yang mengklaim varian covid-19 Omicron bisa dihindari dengan cara tidak divaksin. Postingan ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.
Dalam postingan tersebut terdapat narasi "fakta omicron yang terinfeksi 95 persen sudah divaksinasi."
Selain itu ada narasi selanjutnya yakni "cara terbebas Omicron, jangan divaksin"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim cara mencegah varian covid-19 Omicron adalah dengan cara tidak divaksin? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Tidak Benar Arti Omicron Virus Akhir Zaman
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim arti Omicron virus akhir zaman. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 Desember 2021.
Klaim arti Omicron virus akhir zaman berupa tangkapan layar unggahan yang berisi tulisan seperti berikut:
“This just gave me chills!
OMI
OMNI
OMEGA
GREEK FOR (end)
CRON
CHRON
CHRONOS GREEK FOR (Time)
OMICRON IS THE "END TIME"
VIRUS. GET RIGHT WITH GOD.
THE DEVIL IS ABOUT TO MAKE
HIS FINAL MOVE.”
Benarkah klaim arti Omikron virus akhir zaman? Simak dalam artikel berikut ini...
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hoaks Lainnya
3. Cek Fakta: Tidak Benar WHO Sudah Mendeteksi COVID-19 Varian Omicron Sejak November 2020
Kabar tentang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian Omicron sejak November 2020 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Desember 2020.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar dari situs WHO. Gambar tersebut berisi tabel data varian COVID-19 yang telah dideteksi WHO. Tertulis juga Omicron telah terdeteksi pada November 2020 di beberapa negara.
"Kebenaran Selalu Menemukan Jalannya Sendiri.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya telah menyatakan keberadaan Varian Omicron pada November 2020, dan banyak negara yang menyatakan bahwa varian itu adalah mutasi ringan saja. Tetapi anehnya sekarang hal yang sama diklaim sebagai sesuatu yang baru muncul dan sangat menular.
Jadi, anda bisa saja membohongi satu orang pada satu waktu. Tapi mustahil anda bisa membohongi semua orang di sepanjang waktu.
Kebohongan ibarat bangkai, jika tidak ketemu baunya pasti esok ketemu tulangnya," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 2 komentar dari warganet.
Benarkah WHO telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian Omicron sejak November 2020? Simak dalam artikel berikut ini...
4. Cek Fakta: Tidak Benar Pfizer Siapkan Vaksin Covid-19 Booster Mingguan Untuk Cegah Lockdown Akibat Varian Omicron
Beredar di media sosial postingan terkait Pfizer yang menyiapkan vaksin covid-19 dan disuntikkan mingguan untuk mencegah lockdown akibat varian Omicron. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 13 Desember 2021.
Dalam unggahannya terdapat cuplikan layar artikel berita berjudul "Pfizer Scientists Warn Weekly Vaccinations May Be Needed For Omicron Variant COVID-19 To Prevent Lockdown"
atau dalam Bahasa Indonesia:
"Ilmuwan Pfizer Peringatkan Vaksinasi Mingguan Mungkin Diperlukan Untuk Varian Omicron COVID-19 Untuk Mencegah Lockdown"
Lalu benarkah postingan yang menyebut Pfizer sedang menyiapkan vaksin covid-19 booster mingguan untuk mencegah lockdown akibat varian Omicron? Simak dalam artikel berikut ini...
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.