Sukses

Kominfo Tanamkan Empat Pilar Literasi Digital kepada ASN

Penguasaan empat pilar literasi digital diharapkan mampu mendorong para ASN untuk lebih mampu membuka pikiran, proaktif, dan mampu menyelesaikan masalah dengan bijak.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melantik 124 Pegawai Negeri Sipil (PNS), Senin (18/1). Pelantikan tersebut juga dibarengi dengan penanaman kompetensi empat pilar literasi digital.

Lebih rinci, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo, Imam Suwandi, menjabarkan empat pilar tersebut meliputi digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

Digital culture atau budaya digital sangat dibutuhkan terutama di era teknologi yang terus berkembang. Penguasaan tentang kemampuan digital juga penting agar PNS yang juga bagian dari aparatur sipil negara (ASN) mampu beradaptasi dengan perkembangan digital dan teknologi yang kian pesat. Beretika dalam bermedia sosial juga penting bagi ASN karena dinilai menjadi teladan bagi masyarakat.

Penguasaan empat pilar tersebut diharapkan mampu mendorong para ASN untuk lebih mampu membuka pikiran, proaktif, dan mampu menyelesaikan masalah dengan bijak.

Menurut Kepala Biro Kepagawaian dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo, Imam Suwandi, peralihan sumber daya manusia (SDM) yang dapat digantikan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence juga menjadi suatu pertimbangan penanaman kompetensi literasi digital pada ASN.

Literasi digital juga penting untuk menanggulangi hoaks, disinformasi, dan malinformasi terkait Covid-19 yang tersebar di media sosial.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, menjelaskan pihaknya telah membuat tim khusus untuk memantau media sosial. Tim ini berfungsi sebagai pengawas dan penerima laporan atas disinformasi dan konten negatif yang beredar.

Usman menekankan penggunaan perangkat Automatic Identification System (AIS) sebagai penunjang pengawasan konten-konten yang ada di media sosial. Jika ditemukan konten-konten yang berbau negatif, seperti pornografi, ujaran kebencian, hoaks, dan disinformasi, maka akan segera dihapus dari platform tersebut.

“Kami biasanya kemudian meminta platform digital untuk men-take down disinformasi maupun informasi hoaks itu. Kami punya kerja sama yang baik dengan Facebook, Google, Twitter, Tiktok, Instagram, dan platform media digital lainnya,” ujar Usman.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

(Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara)

Sumber:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39443/lantik-124-pns-kominfo-dorong-asn-digital-kuasai-literasi-digital/0/berita_satker

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39030/ciptakan-komunikasi-publik-lebih-baik-kominfo-lakukan-literasi-media/0/berita_satker

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.