Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan bisa menjangkau 50 juta warga Indonesia pada 2024 dalam program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang, menjelaskan program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penguasaan teknologi digital.
“Program-program yang dirancang atau yang disediakan oleh Kementerian Kominfo memang dimaksudkan untuk itu, bahwa masyarakat punya kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang benar bagaimana menggunakan teknologi yang serba canggih di era digital ini,” ujarnya melalui webinar Siaran Pendidikan Social Engineering Pro 1 RRI Ende pada Selasa (18/01/2022).
Advertisement
Baca Juga
Perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi akan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Masyarakat diminta untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada. Maka dari itu, Kemkominfo terus berupaya untuk meningkatkan literasi digital melalui program-program yang diselenggarakan.
Phillip Gobang menambahkan, “Dengan memahami pengetahuan dasar tentang literasi digital juga menggunakan kesempatan melalui media digital yang tersedia di berbagai platform untuk mengembangkan semua potensi diri maupun potensi lingkungan di sekitar.”
Ia menganggap penguasaan literasi digital nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat untuk mampu mengembangkan potensi dan kreativitas diri. Melalui pemanfaatan platform yang tersedia, diharapkan juga masyarakat utamanya generasi muda mampu mengembangkan inovasi-inovasinya.
Hal ini juga berkaitan dengan perkembangan sosial-ekonomi Indonesia. Phillip menjelaskan pemanfaatan sektor digital mampu memunculkan startup baru yang akan membantu perkembangan perekonomian Indonesia di sektor digital.
“Di Kementerian Kominfo juga tersedia program yang mendorong bertumbuhnya startup, itu juga kesempatan bagaimana generasi muda memanfaatkan teknologi baru di era digital ini untuk kepentingan sosial-ekonomi yang lebih luas,” tambahnya.
Perlu diketahui juga, perkembangan ekonomi di sektor digital dapat disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab. Data oleh Kominfo dan Satgas Waspada Investasi (SWI) per 12 November 2021 mencatat pemblokiran 3.631 pinjaman online ilegal sejak tahun 2018. Maka dari itu, masyarakat perlu waspada melalui peningkatan literasi digital.
Penulis: Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara
Sumber: https://www.kominfo.go.id/content/detail/39472/gencarkan-literasi-digital-kominfo-pemerintah-dorong-publik-kuasai-teknologi-digital/0/berita_satker
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beredar sebuah unggahan dari warganet yang mengaku penisnya mengecil dan spermanya membeku setelah divaksin covid-19. Bagaimana fakta sebenarnya?
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement