Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Salah satunya video yang diklaim Raja Bahrain dikawal bodyguard berbentuk robot saat tiba di Dubai. Postingan itu menyebar sejak beberapa hari lalu.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 15 Januari 2022. Dalam postingannya terdapat video berdurasi 30 detik bergambar robot yang sedang berjalan dengan seseorang yang disebut Raja Bahrain.
Postingan video itu disertai narasi:
"Raja Bahrain tiba d Dubai dengan robot bodyguardnya. Bisa 6 bahasa, menyelamatkan dia dr kerusuhan ( digendong) . Bisa berantem, ngejar, nembak. Robotnya punya alat kejut listrik, 360 drajat sistem kamera juga infrared kamera. 3 buah senjata mesin tersembunyi dengan amunisi yg cukup untuk melawan 1050 org, dan senjata api sniper laser. Juga membawa obat2an dan air. Bodyguard robot seharga .4 juta US."
Namun setelah ditelusuri, video yang menyebut Raja Bahrain dikawal bodyguard berbentuk robot saat tiba di Dubai adalah tidak benar.
Selain informasi robot pengawal Raja Bahrain, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Video yang Diklaim Peristiwa Tsunami di Tonga
Sebuah video yang diklaim peristiwa tsunami di Tonga beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 15 Januari 2022.
Dalam video berdurasi 5 menit 20 detik itu menampilkan tiga orang yang digulung ombak. Mereka tampak sengaja menunggu ombak besar tersebut. Cuplikan video itu kemudian dikaitkan dengan tsunami yang terjadi di Tonga.
"DOA UNTUK TOnga 🙏😥
Beberapa dari kita mendapatkan berita tentang Tsunami bahwa pulau-pulau di Tong disebabkan oleh gunung berapi samudera yang aktif.Doa kami bersama keluarga yang terkena dampak. 🙏
#Tsunami #Tonga #HungaTonga #TongaVolcano #Volcan
,tonga,letusan tonga,gunung berapi,letusan gunung berapi tonga,letusan gunung berapi,gunung berapi di tonga,letusan gunung berapi di tonga,letusan hunga tonga,gunung berapi hunga,gunung berapi hunga tonga,letusan gunung berapi hunga tonga,letusan gunung berapi tonga 2022,tsunami,letusan tonga hari ini ,peringatan tsunami tonga,letusan tonga,tsunami di tonga,tsunami tonga 2022,tsunami tonga hari ini,samoa tsunami,tsunami fiji,pulau tonga,tsunami warning nz,berita,tsunami samoa amerika,tongatapu," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 9.100 kali ditonton dan mendapat 20 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim peristiwa tsunami di Tonga ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan potongan dari video gelombang pasang di Sungai Kampar, Riau, Indonesia pada 6 Desember 2021.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Video Pabrik Daging Manusia McDonald’s
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pabrik daging manusia McDonald’s. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 November 2021.
Unggah klaim video pabrik daging manusia McDonald’s menampilkan cuplikah bangunan dengan logo McDonald’s dilanjutkan dengan daging yang menyerupai bagian tubuh manusia sedang digantung dan kegiatan laboratorium.
Dalam video tersebut terdapat narasi berikut ini:
"A shocking discovery has been made in an Oklahoma City McDonald’s meat factory and other McDonald’s meat factories nationwide. Meat inspectors reportedly found, what appeared to be, Human meat stored in the meat factory freezers of an Oklahoma City meat factory and human meat already in trucks right outside the factory ready to be shipped to McDonald’s restaurants. Health inspectors immediately demanded inspection in various McDonald’s meat factories across the country and horrifyingly found human meat in about 90% of the factories inspected thus far.
The USDA (United States Department of Agriculture) has seized McDonald’s production and shipping and will call for more meat factory inspections and restaurant inspections. The FBI is also investigating the factories. FBI agent Lloyd Harrison told Huzler reporters “The worst part is that it’s not only human meat, it’s child meat. the body parts that were found across the U.S. factories were deemed to small to be adult body parts, this is truly horrible”.
The situation brings up many unanswered questions. How long have they been using human meat? Where did they get the children from? Were they already dead when brought into factories? Investigators and Inspectors are currently being deployed for intensive investigations all around the U.S."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Pabrik daging manusia McDonald's"
Setelah ditelusuri, video yang diklaim pabrik daging manusia McDonald’s tidak benar. Informasi tersebut berasal dari situs satir yang menyajikan informasi palsu.
Sejumlah foto yang ditampilkan dalam video tersebut pun tidak terkait dengan restoran cepat saji McDonald’s.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Jembatan di Samarinda Ambruk Usai Diresmikan
Sebuah video yang diklaim jembatan di Samarinda ambruk usai diresmikan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 14 Januari 2022.
Dalam video berdurasi 19 detik itu, tampak beberapa orang tengah berjalan di atas sebuah jembatan kayu. Seketika, jembatan itu ambruk dan mereka tercebur ke sungai. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan peristiwa jembatan ambruk di Samarinda usai diresmikan.
"Peresmian jembatan di samarinda
Dan sedang di uji coba
Tiba" byuuuuuuuuuuuurrrrrr 😅😅🤣🤣🤣🤣🤣 inilah hasil proyek kalian, untung bukan rakyat yang jadi korban," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.500 kali ditonton dan mendapat 51 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim jembatan di Samarinda ambruk usai diresmikan ternyata tidak benar.
Faktanya, video jembatan yang ambruk itu bukan di Samarinda, melainkan di kota Zamboanga, Filipina.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.