Sukses

6 Hoaks Seputar Covid-19 yang Beredar Sepekan, dari Razia Masker sampai Vaksin

Simak kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 masih beredar di media sosial dengan sajian yang beragam, kondisi ini menjadi salah satu permasalahan di tengah pandemi. Sebab keberadaan informasi palsu tersebut dapat menyesatkan masyarat.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi viral seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan dari razia masker hingga vaksin. Hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Simak kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan:

1. Informasi Ledakan Kasus COVID-19 di Jawa Timur

Informasi tentang ledakan kasus virus corona COVID-19 di Jawa Timur beredar di media sosial. Informasi tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Sabtu 5 Februari 2022.

Pesan berantai itu berisi informasi jumlah kasus positif COVID-19 di Jawa Timur, Kota Madiun diklaim terjadi lonjakan COVID-19 yang paling banyak, yakni 11.876 kasus. Berikut narasinya:

"JATIM MELEDAK

UPDATE DATA TERPAPAR COVID-19 MINGGU INI, Kota Madiun peringkat pertama Ngenes lihatnya

1. Kota Surabaya positif 210 orang

2. Kab. Sidoarjo positif 195 orang

3. Gresik positif 205 orang

4. Lamongan positif 225 orang

5. Bojonegoro positif 188 orang

6. Tuban positif 175 orang

7. Probolinggo positif 210 orang

8. Malang positif 165 orang

9. Pasuruan positif 215 orang

10. Madiun positif 11.876 orang* (pemecah record)

11. Situbondo positif 250 orang

12. Bondowoso positif 12 orang

13. Besuki positif 125 orang

14. Jember positif 175 orang

15. Banyuwangi Positif 207 orang

16. Ponorogo positif 270 orang

17. Magetan positif 300 orang (tetap waspada)

18. Ngawi positif 175 orang

20. Cepu positif 275 orang

21. Pacitan positif 180 orang

22. Kediri positif 575 orang

23. Blitar positi 190 orang

24. Nganjuk positif 165 orang

25. Tulung agung positif 25 orang

26. Jombang positif 95 orang

Kementerian Kesehatan memperkirakan akan terjadi Ledakan yg sangat luar biasa

_Oleh karena itu mari kita berdoa semoga mereka yg positif di beri kesembuhan dan dipermudah segala urusan.

Aamiin.

Monggo dishare dateng group sanes, kersane langkung waspada Salam sehat tetap patuhi protokol kesehatan"

Benarkah informasi dalam pesan berantai itu berisi tentang ledakan kasus virus corona COVID-19 di Jawa Timur? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

2. Nigeria Hancurkan 1 Juta Vaksin Covid-19 Karena Kekuatan Rakyat

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Nigeria menghancurkan satu juta vaksin covid-19 karena kekuatan rakyat. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 Januari 2022.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 35 detik berisi truk sedang menurunkan kardus berisi vaksin covid-19 dan dihancurkan buldoser.

Akun itu menambahkan narasi:

"NIGERIA : MENGHANCURKAN LEBIH DARI 1 JUTA VAKSIN.. ORANG ORANG YG MENGHANCURKAN INI TIDAK BODOH TETAP MENYELAMATKAN DAN MENGUATKAN RAKYATNYA

Klo di qita gimana?"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Nigeria menghancurkan satu juta vaksin covid-19 karena kekuatan rakyat? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini

 

3. Ditlantas Polda Adakan Razia Masker di Seluruh Indonesia dan Terapkan Denda di Tempat

Beredar kembali di media sosial postingan berisi pesan berantai yang menyebut Ditlantas Polda akan mengadakan razia masker dan mengenakan denda di tempat. Postingan itu ramai dibagikan lagi sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 3 Februari 2022.

Berikut isi postingan itu selengkapnya:

"Dari Ditlantas Polda besok ada razia Masker serentak di seluruh wilayah Indonesia, baik yg di Kantor, Toko, Bengkel mobil / motor / las dan warung2 warteg semua... Akan melibatkan langsung turun lapangan dari semua Lintas sektor dari Kejaksaan, Polisi, Pom dll...dan kalau ada yg TIDAK Pakai Masker... langsung di Tindak bayar ditempat 250.000...tolong infokan ke keluarga,tetangga dan teman semua yah....Jangan sampai KENA DENDA...."

Lalu benarkah postingan berisi pesan berantai yang menyebut Ditlantas Polda akan mengadakan razia masker di seluruh Indonesia dan mengenakan denda di tempat? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

4. Foto Jokowi Tanpa Prokes Ini Membuktikan Covid-19 Hilang saat Imlek

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Jokowi mencontohkan Covid-19 hilang saat Imlek

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) protokol kesehatan (prokes) mencontohkan Covid-19 hilang saat Imlek. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Februari 2021.

Klaim foto Jokowi tanpa prokes membuktikan Covid-19 hilang saat Imlek, menampilkan Jokowi sedang berkumpul dengan sejumlah orang di dalam ruangan dengan ornamen Tionghoa.

Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"VIRUS CORONA TIBA2 HILANG & LENYAP di HARI RAYA IMLEK.

HADIR & BERKERUMUN TANPA PROKES sdh diCONTOHkan oleh Jokowi

VIRUS CORONA NTAR AKAN DIMUNCULKAN LAGI pada BULAN PUASA RAMADHAN MENDEKATI HARI RAYA IDUL FITRI"

Benarkah Klaim foto Jokowi mencontohkan Covid-19 hilang saat Imlek? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

5. Vaksin Covid-19 Bahayakan Kekebalan Tubuh

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 31 Januari 2022.

Unggahan vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh tersebut berupa keterangan sebagai berikut:

"Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana fucksin COVID membahayakan sistem kekebalan tubuh. Ahli patologi Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana fucksin virus corona Wuhan (COVID-19) membahayakan sistem kekebalan tubuh.

CEO dan direktur medis Cole Diagnostics yang berbasis di Idaho mengatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 yang digunakan dalam suntikan menyerang reseptor dalam sel manusia yang mengidentifikasi sel sehat dari sel penyebab penyakit.

● BACA LEBIH LANJUT : https://kanuragan.com/dr-ryan-cole-menjelaskan-bagaimana.../"

Selain itu, dalam unggahan tersebut terdapat tangkapan layar yang berisi tulisan sebagai berikut:

"Ahli patologi Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana vaksin virus corona (COVID-19) Wuhan membahayakan sistem kekebalan tubuh . CEO dan direktur medis Cole Diagnostics yang berbasis di Idaho mengatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 yang digunakan dalam suntikan menyerang reseptor dalam sel manusia yang mengidentifikasi sel sehat dari sel penyebab penyakit.

“Mereka masih menyuruh orang untuk"

Benarkah klaim vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

6. Mengonsumsi Garam Laut dan Air Kelapa Muda Mampu Menetralisir Vaksin COVID-19

Klaim mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 Januari 2022.

Akun Facebook tersebut menulis narasi berisi tata cara mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda untuk menetralisir efek vaksin COVID-19.

Berikut isinya:

"Jika anda ragu dan ingin menghilangkan vaksin yg sdh masuk ke tubuh ....

*ALHAMDULILLAH. Sekarang ada penangkal/ menetralisir vaksin itu.*

*SILAHKAN DICOBA RAMUAN INI YAKIN LAH,,SYARAT.

1 BASMALLAH,.

2.BACA SHOLAWAT NABI,

3.BACA ALFATIHAH*

INI RAMUAN NYA*

*"GARAM LAUT" DAN AIR KELAPA MUDA tapi bukan Garam Dapur.*

*Biasa disebut Garam Krosok (karungan).

*- 1/2 Sendok makan Garam*

*- SeGelas Air Kelapa Muda.*kemudian keduanya diaduk. Tunggu sampai mengendap, baru diminum.

*2 X Sehari (pagi + malam), selama seminggu

*Ditambah "Bekam" lebih bagus lagi

*IN SYAA ALLAH... VAKSIN yang bersarang itu lenyap," tulis salah satu akun Facebook.

Benarkah mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 dari dalam tubuh? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.