Sukses

Hoaks Seputar Vaksin Covid-19 Sepekan, Simak Faktanya

Berikut hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar dalam sepekan.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar vaksin Covid-19 menjadi salah satu masalah, di tengah upaya meningkatkan kekebalan dari penularan penyakit yang disebabkan virus SARS-COV-2 tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar vaksin Covid-19, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar dalam sepekan:

1. Nigeria Hancurkan 1 Juta Vaksin Covid-19 Karena Kekuatan Rakyat

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Nigeria menghancurkan satu juta vaksin covid-19 karena kekuatan rakyat. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 Januari 2022.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 35 detik berisi truk sedang menurunkan kardus berisi vaksin covid-19 dan dihancurkan buldoser.

Akun itu menambahkan narasi:

"NIGERIA : MENGHANCURKAN LEBIH DARI 1 JUTA VAKSIN.. ORANG ORANG YG MENGHANCURKAN INI TIDAK BODOH TETAP MENYELAMATKAN DAN MENGUATKAN RAKYATNYA

Klo di qita gimana?"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Nigeria menghancurkan satu juta vaksin covid-19 karena kekuatan rakyat? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini

 

2. Vaksin Covid-19 Bahayakan Kekebalan Tubuh

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 31 Januari 2022.

Unggahan vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh tersebut berupa keterangan sebagai berikut:

"Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana fucksin COVID membahayakan sistem kekebalan tubuh. Ahli patologi Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana fucksin virus corona Wuhan (COVID-19) membahayakan sistem kekebalan tubuh.

CEO dan direktur medis Cole Diagnostics yang berbasis di Idaho mengatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 yang digunakan dalam suntikan menyerang reseptor dalam sel manusia yang mengidentifikasi sel sehat dari sel penyebab penyakit.

● BACA LEBIH LANJUT : https://kanuragan.com/dr-ryan-cole-menjelaskan-bagaimana.../"

Selain itu, dalam unggahan tersebut terdapat tangkapan layar yang berisi tulisan sebagai berikut:

"Ahli patologi Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana vaksin virus corona (COVID-19) Wuhan membahayakan sistem kekebalan tubuh . CEO dan direktur medis Cole Diagnostics yang berbasis di Idaho mengatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 yang digunakan dalam suntikan menyerang reseptor dalam sel manusia yang mengidentifikasi sel sehat dari sel penyebab penyakit.

“Mereka masih menyuruh orang untuk"

Benarkah klaim vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

3. Daftar Negara Umumkan Pembatalan Wajib Karantina, Tes Covid-19 dan Vaksin

Beredar di media sosial postingan berisi pesan berantai daftar negara yang mengumumkan pembatalan semua prosedur wajib karantina, tes covid-19, dan vaksin covid-19 dan menganggap covid-19 sebagai flu musiman. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 31 Januari 2022.

Berikut isi postingannya:

Ahmed Ibrahim: Negara-negara berikut mengumumkan pembatalan semua prosedur Wajib Karantina, Tes Corona, dan Vaksin, dan menganggap Corona hanya flu musiman:(( alhamdulillah... bebass euyy...🎈🎈))

1) Turki

2) Brasil

3) Inggris

4) Swedia

5) Spanyol

6) Republik Ceko

7) Meksiko

8) El Salvador

9) Jepang

10) Singapura

Semoga Indonesia menyusul..

[23/01, 00:07] Ahmed Ibrahim: Akhirnya virus Corona hilang dengan pencegahan Jerman ini.

Ilmuwan Jerman mengumumkan, setelah serangkaian penelitian, bahwa virus Corona tidak hanya berkembang biak di paru-paru seperti virus SARS pada tahun 2002, tetapi juga menyebar luas di tenggorokan selama minggu pertama infeksi

Dan kini, setelah mengumumkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh ahli biologi Jerman tentang perkembangbiakan virus Corona di tenggorokan, mereka kembali menekankan perlunya berkumur dengan larutan air dan garam yang suam-suam kuku..

Ilmuwan Jerman meyakinkan Kementerian Kesehatan Jerman : jika semua orang berdeham beberapa kali sehari dengan berkumur dengan larutan air garam semi- panas, maka virus akan sepenuhnya dihilangkan di seluruh Jerman dalam waktu seminggu.

Eksperimen telah menunjukkan bahwa dengan berkumur dengan larutan air dan garam, kita terus-menerus mengubah tenggorokan kita menjadi lingkungan yang sepenuhnya basa, dan lingkungan ini adalah lingkungan terburuk untuk virus corona, karena dengan air garam, pH mulut berubah menjadi basa. pH, dan jika kita berkumur beberapa kali sehari dengan berkumur dengan air garam Hampir panas, kita tidak memberi kesempatan pada virus corona untuk berkembang biak

Oleh karena itu, semua orang perlu berkumur dengan larutan garam semi panas beberapa kali sehari beberapa kali sehari terutama di pagi hari dan sebelum meninggalkan rumah dan setelah kembali ke rumah, agar tidak memungkinkan virus Corona berkembang biak sama sekali. dalam periode awal yang sama.

Yuk ajak semua orang untuk menerapkan tips kesehatan yang penting dan sederhana ini dengan penuh komitmen.

Saat artikel ini menjadi viral, Anda juga akan berada di lingkaran mereka yang memerangi penyebaran virus corona.

Good bye👋👋corona.. covid.. omicron.. atau apapun itu namamu.."

Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:

"Semoga indonesia bisa seperti ini jika negara lain bisa harusnya bangsa ini juga bisa."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim daftar negara yang mengumumkan pembatalan semua prosedur wajib karantina, tes covid- 19, dan vaksin covid-19 dan menganggap covid-19 sebagai flu musiman? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.