Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Salah satunya video yang diklaim TNI memaksa warga untuk divaksin covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu. Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 Februari 2022.
Baca Juga
Dalam postingannya terdapat video seorang warga sedang diamankan tentara dan polisi sambil disuntikkan sesuatu. Dalam video itu disertai narasi:
Advertisement
"Seorang warga divaksin secara paksa oleh petugas. Dia dipegangi seorang anggota TNI dan Polri"
Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:
"Bukan anti vaksin tapi anti paksaan"
Namun setelah ditelusuri, postingan video yang mengklaim TNI memaksa warga untuk divaksin covid-19 adalah tidak benar.
Faktanya, anggota TNI dalam video itu diminta warga membantu menenangkan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengamuk sambil membawa senjata tajam.
Selain video TNI memaksa warga untuk divaksin Covid-19, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Video Seorang Seperti Zombie setelah Disuntik Vaksin Booster
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video seorang bertindak seperti zombie setelah disuntik vaksin booster Covid-19. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Februari 2021.
Klaim video seorang bertindak seperti zombie setelah disuntik vaksin booster Covid-19 menampilkan seorang wanita yang berlari dan berteriak seperti sedang mendobrak pintu.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Inilah yang terjadi ketika orang menerima pukchen dan b oo s ter coped-19. Orang-orang bertindak seperti zombie, secara fisik & kehilangan mental😊. Untuk kebenaran, pengetahuan, bimbingan & kebijaksanaan mentah, ikuti grup utusan telegram kami."
Setelah ditelusuri, video yang diklaim seorang bertindak seperti zombie setelah disuntik vaksin booster Covid-19 tidak benar.
Seorang wanita dalam video tersebut sedang mabuk Louisiana mencoba menerobos pintu kaca untuk masuk ke bar di Louisiana.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Â
Advertisement
Erupsi Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022
Sebuah video yang diklaim erupsi Gunung Anak Krakatau beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 5 Februari 2022.
Dalam video tersebut, tampak material letusan dan awan panas menyembur dari sebuah gunung. Video itu direkam dari atas sebuah kapal oleh seorang laki-laki.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022.
"ANAK KRAKATAU MULAI BATUK
Patutlah waspada, utamanya bagi warga yang berada tak jauh dari Gunung Krakatau, karena saat ini sudah memperlihatkan aktifitasnya.
Sesuai laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda telah meletus sejak pukul 11.00 setidaknya delapan kali pada hari ini, pada Jumat, 4 Februari 2022.
Karenanya Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan agar warga perlu mewaspadai terjadinya erupsi susulan.Doa untuk keselamatan Indonesia," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2.900 kali ditonton dan mendapat 1 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim erupsi Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan rekaman erupsi Gunung Anak Krakatau pada 2018 lalu. Video itu diambil oleh personel Dishidros TNI-AL yang melakukan survey batimetri.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement