Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Video Menteri Agama Diusir di Kampung Muslim

Beredar video yang diklaim Menteri Agama RI diusir dari kampung muslim. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Menteri Agama RI diusir dari kampung muslim beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 Februari 2022.

Video berdurasi 59 detik itu memperlihatkan seorang pria berpeci merah tengah berdebat dengan pria yang mengenakan batik.

Si pria berpeci merah terlihat memperingati si pria berbaju batik sambil mengangkat jari telunjuknya. Tampak juga beberapa orang lain yang mengelilingi dua orang yang berdebat tersebut.

Video tersebut juga tertulis narasi sebagai berikut:

"Si Menag diusir Di kampung muslim," demikian narasi dalam video tersebut.

"Ci yakul di usirrr," tulis salah satu akun Facebook.

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 485 ribu kali ditonton dan mendapat 3.500 komentar warganet.

Benarkah dalam video tersebut menteri agama diusir dari kampung muslim? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim menteri agama diusir dari kampung muslim. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari berita tersebut ke situs Yandex.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya berjudul "Massa Tolak GP Ansor: Jangan Ajari Kami Orang Melayu Ini Bagaimana Cinta NKRI !" yang dimuat situs gelora.co pada 20 September 2018 lalu.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs gelora.co

GELORA.CO - Acara Kirab Satu Negeri, Zikir Kebangsaan di Kabupaten Siak yang akan dilaksanakan oleh GP Ansor mendapat penolakan dari masyarakat. Alasannya, karena GP Ansor di berbagai tempat juga menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) saat berdakwah.

Rabu siang (19/09), puluhan masyarakat di LAMR (Lembaga Adat Melayu Riau) dari berbagai kalangan masyarakat Melayu pun tampak berbondong-bondong mengusir Ketua GP Ansor Riau Purwaji hingga keluar dari halaman Balai Adat LAMR setelah melihatnya keluar dari ruang Ketua DPH LAMR.

Dari salah satu rekaman video yang beredar, massa dengan keras menolak diajari bagaimana sikap cinta tanah air atau cinta NKRI sebagaimana yang didengung-dengungkan oleh gerakan Kirab Satu Negeri yang dipelopori GP Ansor.

Salah seorang warga secara lantang berbicara di hadapan Ketua GP Ansor Riau Purwaji.

"Bapak untuk ketahui sejarah Bangsa ini. Kesultanan Siak mengakui dan bersedia untuk bergabung ke NKRI kemudian menyerahkan hartanya. Jadi jangan pernah ajari kami orang Melayu ini bagaimana cinta NKRI. Sebelum Bapak mengajarkan cinta tanah air, leluhur kami telah mengajarkannya. Paham!", tegasnya.

"Jangan kotori Melayu!", teriak yang lainnya.

 

Referensi:

https://www.gelora.co/2018/09/massa-tolak-gp-ansor-jangan-ajari-kami.html

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim menteri agama diusir warga dari kampung muslim ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa penolakan warga terhadap acara Kirab Satu Negeri, Zikir Kebangsaan di Kabupaten Siak pada September 2018 lalu. Pria dalam video tersebut bukan menteri agama, melainkan Ketua GP Ansor Riau Purwaji.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.