Liputan6.com, Jakarta- Vaksin Covid-19 menjadi salah satu upaya untuk menghentikan pandemi, namun bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi beredar hoaks yang menimpulkan kekhawatiran.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar vaksin Covid-19, hasilnya sebagian terbukti hoaks.
Baca Juga
Simak kumpulan hoaks seputar vaksin Covid-19.
Advertisement
Â
1. Video Bocah Suku Baduy Kebal Ditusuk Jarum Suntik
Sebuah video yang diklaim bocah suku Baduy kebal ditusuk jarum suntik beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 6 Maret 2022.
Dalam video berdurasi 28 detik itu, tampak seorang bocah yang mengenakan seragam sekolah dasar (SD) sedang duduk, bersiap untuk disuntik vaksin.
Namun ketika petugas hendak menyuntikan vaksin, jarum suntik tidak bisa menembus kulit lengan si bocah. Video itu kemudian dikaitkan bahwa bocah yang kebal ditusuk jarum suntik berasal dari suku Baduy.
"Ilmu dari orang tuanya. Anak Baduy kebal dari jarum suntik," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 135 kali ditonton dan mendapat beragam respons dari warganet.
Benarkah dalam video itu anak suku Baduy kebal ditusuk jarum suntik? Simak hasil penelusurannya di sini.
Â
2. Vaksin Covid-19 Meningkatkan Risiko HIV
 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 meningkatkan risiko HIV, informasi tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook, pada 4 Maret 2022.
Unggahan klaim vaksin Covid-19 meningkatkan risiko HIV tersebut berupa video yang menyatakan vaksin Covid-19 mengandung HIV.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Nah kaann yg punya model2 nyali penakut akibat copat copet, sekrng dah hrus makin takut lagi. Krn khawatir ada virus lain yg msuk kedlm tubuh anda,yaitu HIV. Ayo segera chek
50 juta dos vaksin di Australia dipulangkan kerana mempunyai "positif HIV/FALSE POSITIVE"
Pada tahun 2020 saintis memberi peringatan bahwa beberapa vaksin COVID-19 boleh meningkatkan risiko HIV. Magnitud ini tidak salah!
Sekumpulan saintis telah memberi peringatan kepada kami sejak 2020, bahawa calon vaksin COVID-19 tertentu boleh meningkatkan kepada HIV.
Penyelidik yang sama pada tahun 2007 mengetahui bahawa vaksin HIV eksperimen telah meningkatkan risiko kepada sesetengah orang untuk dijangkiti virus AIDS.
HEADS UP KPD ANDA KRN TV TDK MELAPORKANNYA"
Benarkah klaim vaksin Covid-19 meningkatkan risiko HIV? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement