Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kenya terus mengedukasi warganya agar tidak terpengaruh informasi palsu atau hoaks seputar dampak vaksinasi COVID-19.
Seorang pejabat kesehatan di Meru, Kenya, dr John Inanga mengaku, menerima beberapa laporan tentang dampak buruk dari suntikan vaksin COVID-19. Misalnya, vaksin mengganggu kesuburan pria hingga menyebabkan kematian.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Inanga, informasi palsu tersebut justru membuat masyarakat bingung dan enggan disuntik vaksin COVID-19.
"Orang-orang harus mendapatkan informasi dan berhenti disesatkan. Jika anda divaksinasi, anda akan menjadi impoten atau mati dalam waktu dua tahun, hanyalah informasi yang salah untuk membingungkan masyarakat," kata Inanga dikutip dari kenyanews.go.ke, Rabu (16/3/2022).
Ia juga menegaskan vaksin COVID-19 aman digunakan dan bukan bertujuan menghilangkan populasi manusia.
"Saya rasa tidak ada orang yang berniat menandai vaksin berbahaya hanya untuk satu wilayah tertentu," ucap Inanga.
Dia menambahkan, vaksin berperan penting untuk mencegah seseorang mengalami gejala berat jika terpapar COVID-19. Sehingga, tidak menjadi penumpukan pasien di rumah sakit.
Hingga kini, kata Inanga, 404.035 orang telah mendapat vaksin dosis pertama, 162.072 orang mendapat suntikan kedua, dan 80.234 orang mendapat suntikan booster di Meru, Kenya.
"Kami bertujuan untuk setidaknya mencapai target 70 persen untuk kekebalan bagi populasi kami," tutup Inanga.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Liputan6.com berkomitmen terus melawan hoaks yang penyebarannya semakin masif, dengan meluncurkan layanan Chatbot Liputan6 Cek Fakta, pada 21 Juni 2021.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement