Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara terutama di Asia kini kembali mengalami peningkatan signifikan kasus positif Covid-19 varian Omicron. Diisukan, setelah gelombang Omicron berakhir maka pandemi ipun kut berakhir.
Hal ini dikiritisi oleh epidemiolog Amerika Serikat sekaligus anggota World Health Organization (WHO), Maria Van Kerkhove.
“Misinformasi terkait Omicron itu ringan, misinformasi bahwa pandemi sudah berakhir, dan misinformasi bahwa ini merupakan varian terakhir menjadi tantangan bagi kami,” ujar Maria, seperti dikutip dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Advertisement
Omicron BA.1 dan sub variannya, BA.2, merupakan varian Covid-19 yang paling cepat menular. Beberapa hal yang menjadi faktor penularannya adalah pelonggaran penggunaan masker, jaga jarak, dan pergerakan masyarakat.
Bahkan, di beberapa negara di Asia, kasus positif dan kematian akibat Omicron masih sangat tinggi, meskipun ada penurunan jumlah testing. Menanggapi misinformasi yang beredar, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus turut menegaskan bahwa, “pandemi belum berakhir.”
Para ahli menegaskan virus ini masih belum bisa diprediksi. Bisa saja, virus ini masih dapat menyebar ke seluruh dunia. Terutama di wilayah yang mayoritas belum divaksinasi dan imunitas rendah. Maka, diharapkan masyarakat untuk tetap bersabar menjalani protokol kesehatan yang sudah disepakati dunia dan melakuka vaksinasi.
“Kami sangat mengerti bahwa masyarakat dunia ingin beralih dari Covid-19. Tapi, virus ini sangat mudah menyebar antar manusia dan jika kita tidak menerapkan upaya yang tepat, maka virus pun akan terus menerus menyebar,” kata Dr. Van Kerkhove, Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO.
Penulis: Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara
Sumber: https://news.un.org/en/story/2022/03/1114062
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement