Liputan6.com, Jakarta- Hoaks terkait konflik Rusia dan Ukraina membanjiri media sosial dan aplikasi percakapan, dari korban hingga aksi penyerangan.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar konflik Rusia dan Ukraina, hasilnya sebagikan terbukti hoaks.
Baca Juga
Simak kumpulan hoaks terkait konflik Rusia dan Ukraina terkini.
Advertisement
1. Pasukan Ukraina Menyandera Dua WNI Tidak Benar
Sebuah video yang diklaim tentara Ukraina mengeksekusi pria warga chechnya yang tengah membaca Al Fatihah beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 11 Maret 2022 lalu.
Dalam video berdurasi 1 menit 53 detik itu, memperlihatkan seorang tentara menembak pria yang diklaim warga chechnya. Video itu kemudian dikaitkan dengan konflik Rusia dan Ukraina.
"As a reminder this is what the Ukrainian army did when they entered the land of Chechnya and executed an old man who was reading Surat Al-Fatihah with his wife without mercy and today the verse is reversed and Chechnya enters with the Russian army to take revenge on what the Ukrainians did to them. Truth about Ukrainians ☝🏼" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 15 kali ditonton dan mendapat beberapa respons dari warganet.
Benarkah dalam video itu tentara Ukraina mengeksekusi seorang pria warga chechnya yang tengah membaca Al Fatihah? Simak hasil penelusurannya di sini.
2. Video Tentara Ukraina Mengeksekusi Pria Chechnya yang Sedang Membaca Al Fatihah
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi pasukan Ukraina menyandera dua orang warga negara Indonesia (WNI). Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 15 Maret 2022.
Informasi pasukan Ukraina menyandera dua WNI berupa video berdurasi 2 menit 38 detik, menampilan potongan-potongan video yang didalamnya terdapat tulisan "Ukraina ingin libatkan Indoensia pasukan Ukraina menyadera 2 WNI."
Dalam video tersebut terdapat narasi sebagai berikut:
"Paman putin telah menyetujui tentara bayaran khususnya didatangkan dari Suriah, lebih dari 16 ribu pasukan berani mati akan mendukung Rusia untuk perang di Ukraina, seperti yang dilansir dari Vivamiliter, sikap ini diambil rusia pasca NATO mengabil tindakan dengan mengirimkannya 30 ribu pasukan yang terlatih perang di Timur Tengah.
Selain itu yang jadi pertimbangan Rusia adalah pasca ribuan warga asing disandera oleh kelompok radikal rusia termasuk dua WNI di dalamnya."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Setuju dari tahun 2008 presiden Putin sudah memberikan teguran lewat omongan pada US, tapi tak di indahkan ,,Putin memperingatkan bahwa dunia ini tidak boleh di run oleh satu negara atau satu kelompok saja , dan setelah melewati geswork Ukraina , waktu USSR jatuh dan pecah , kemudian Lithuania dan Latvia di ambil NATO , atau masuk dalam NATO presiden Putin tegas kan tidak mengapa , ambil kata Putin ,,, tapi US serakah jauh jauh hari Putin bilang Ukraina jangan ,, ternyata pada 2008 Ukraina dan Georgia di undang NATO , untuk bergabung , setelah putin tahu , US di kasi tau putin Amerika Serikat beverycarefuly,,Dan sekarang di Ukraina tentara nya menembaki warga sipil/ warga nya sendiri karena sebagian warga nya berdiri dengan Rusia,, Di tonton biar tidak gagal paham ya ,,"
Benarkah pasukan Ukraina menyandera dua WNI? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
3. Video Gedung Pertahanan Ukraina Hancur Digempur Rudal Rusia
Sebuah video yang diklaim gedung pertahanan Ukraina hancur digempur tiga rudal Rusia beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 Maret 2022.
Video berdurasi 1 menit itu merekam detik-detik sebuah gedung runtuh seolah-olah ditembak rudal. Video tersebut disebut-sebut sebagai gedung pertahanan Ukraina yang hancur digempur tiga rudal Rusia.
"SEBELUM DITARGET OLEH RUSIA WARTAWAN DIBERITAHU DAHULU UNTUK MANJAUH DARI GEDUNG KEMENTRIAN PERTAHANAN UKRAINA YANG AKAN DIGEMPUR DENGAN 3 RUDAL RUSIA DIRATAKAN DENGAN TANAH DSN PARA WARTAWAN PUN MENDOKUMENTASIKANNYA," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 37 kali ditonton warganet.
Benarkah video itu merupakan rekaman gedung pertahanan Ukraina hancur digempur tiga rudal Rusia? Simak hasil penelusurannya di sini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement