Sukses

Kumpulan Video Hoaks Seputar Minyak Goreng, Simak Faktanya

Beberapa video hoaks seputar minyak goreng bermunculan di media sosial. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi palsu atau hoaks seputar minyak goreng terus bermunculan di tengah isu kelangkaan dan mahalnya harga komoditas tersebut.

Misalnya saja postingan video minyak goreng curah yang dicampur dengan solar untuk dijual ke masyarakat. Video itu ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 28 Februari 2022. Dalam postingannya terdapat video berdurasi 3 menit 39 detik dengan logo Liputan6.com di sisi kanan atas. Sementara di kanan bawah terdapat logo.

Di dalam video itu terdapat teks sebagai berikut:

"Ya Allah teganya minyak goreng dioplos dengan solar, lebih baik beli yg kemasan mahal tapi dijamin sehat"

Selain itu akun tersebut menambahkan narasi: "Minyak goreng dioplos dengan solar.Hati2 ya.."

Hingga saat ini postingan itu telah mendapatkan 10 komentar dan dibagikan 66 kali.

Namun setelah ditelusuri, postingan video minyak goreng curah yang dicampur dengan solar untuk dijual ke masyarakat adalah bukan terjadi saat ini. Faktanya video itu diunggah pada tahun 2013.

Selain video minyak goreng curah dicampur solar, terdapat video hoaks lainnya seputar minyak goreng. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Vladimir Putin Tanggapi Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia

Beredar di media sosial postingan video Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato tentang kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Postingan itu ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 3 Maret 2022.

Dalam unggahannya terdapat video Putin sedang berpidato lengkap dengan teks dalam Bahasa Indonesia. Berikut isi teks dalam video itu:

"Seperti yg kita ketahui bersama akhir-akhir ini, Indonesia mengalami kesulitan, mereka mengalami kelangkaan minyak goreng. Semua ini dikarenakan oknum-oknum yang menimbun demi keuntungan pribadi.

Saya sangat prihatin. Maka dari itu saya akan membantu dengan mengirimkan stok minyak goreng dengan kwalitas no 1 dan kita akan kirimkan sniper2 handal untuk menembak para penimbun minyak goreng.

Dan saya pastikan Indonesia akan terhindar dari cukong2 penimbun brengsek itu. Komitmen saya untuk membantu Indonesia sudah jelas. Kedepannya saya pastikan harga minyak goreng di Indonesia MURAH"

Akun itu juga menambahkan narasi, "Pernyataan Putin Tentang langkanya Minyak Goreng.."

Setelah ditelusuri, postingan video Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato tentang kelangkaan minyak goreng di Indonesia adalah hoaks. Faktanya video tersebut adalah saat Putin berpidato dalam Perayaan Kemenangan Rusia ke-71 pada tahun 2016 lalu.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 4 halaman

Video 2.500 Ton Minyak Goreng Tumpah ke Laut

Sebuah video yang diklaim 2.500 ton minyak goreng tumpah ke laut beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 20 Maret 2022.

Video berdurasi 24 detik itu memperlihatkan tumpahan minyak di atas dek kapal. Video itu kemudian dikaitkan dengan tumpahnya 2.500 ton minyak goreng ke laut.

"VIRAL MINYAK GORENG 2.500 TON TUMPAH KE LAUT SENILAI RP 37 MILIAR, NETIZEN: AKIBAT DZOLIMI KE RAKYAT"

"2500 ton minyak goreng tumpah di laut viral di dunia maya," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 121 kali ditonton dan mendapat beragam respons dari warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim 2.500 ton minyak goreng tumpah ke laut ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada tumpahan minyak sebanyak 2500 ton ke laut. Minyak tersebut luber di atas dek kapal akibat sobekan selang vacum. Jumlah minyak yang tercecer hanya 50 liter.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Â