Sukses

Cek Fakta: Beredar Lagi Video Salah Temuan Telur Palsu Berkulit Kertas dengan Kuning Silikon

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penemuan telur palsu berkulit kertas dengan kuning silikon.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penemuan telur palsu berkulit kertas dengan kuning silikon.

Klaim video penemuan telur palsu berkulit kertas dengan kuning silikon menampilkan seorang yang sedang mengulas telur dengan membukanya. Dalam video tersebut terdapat narasi yang menyebutkan cangkang telur tersebut seperti kertas dan kuning telurnya silikon.

Seorang tersebut pun meminta pemerintah untuk mengatasi penemuan telur palsu tersebut karena masyarakat mengkonsumsi kimia.

Benarkah klaim video penemuan telur palsu berkulit kertas dengan kuning silikon? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penemuan telur palsu berkulit kertas dengan kuning silikon dengan memperhatikan video tersebut, sebelumnya video penemuan telur palsu telah beredar diulas dalam artikel "Video Telur Palsu Bikin Resah, Syahroni Minta Maaf" yang dimuat situs liputan6.com, pada 27 Maret 2018."

Dalam artikel tersebut, Syahroni B Daud (49), pria yang videonya menjadi viral karena telur palsu, meminta maaf kepada masyarakat. Dia pun mengklarifikasi soal temuan telur yang sempat diduganya palsu.

Dalam video berdurasi 02.38 menit itu, dirinya menerangkan kalau telur dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang didapatkan anaknya dari Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, itu palsu.

"Ternyata setelah diinvestigasikan kemarin, Alhamdulillah ternyata saya sangat besar salahnya. Dan ternyata telur yang beredar ini tentu yang saya dapatkan adalah benar-benar asli, dan tidak ada palsu," ucap Syahroni dalam jumpa pers di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).

Dia mengatakan, telur yang didapat anaknya dari KJP memang asli dan memiliki kualitas yang bagus. Telur tersebut juga berbeda dengan telur yang biasa dijual di warung.

"Saya imbau kepada masyarakat jangan sungkan-sungkan untuk mengonsumsi telur yang beredar di masyarakat kita," kata Syahroni.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Polri: Syahroni Termakan Isu Hoax Telur Palsu" dimuat situs Liputan6.com, pada 27 Maret 2020.

Dalam situs tersebut, Bareskrim Polri menegaskan, video mengenai telur palsu yang baru-baru saja beredar tidaklah benar. Dalam video yang berdurasi 02.38 menit, terlihat Syahroni B Daud (49) menerangkan kalau telur yang didapatkan anaknya dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) merupakan telur palsu.

"Kami koordinasi dengan Kanit Johar Baru, kita lakukan koordinasi dengan Dinas KPKP, kemudian Dinas Peternakan dan Food Station dan ternyata hasilnya tidak palsu. Bahkan telur itu adalah telur yang siap konsumsi oleh masyarakat," ujar Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang saat itu dijabat Kombes Asep Safrudin di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat.

Dia mengatakan, informasi mengenai telur palsu beredar di Indonesia adalah hoaks. Telur palsu tersebut merupakan mainan.

Hal tersebut berdasarkan hasil patroli kepolisian, yaitu seolah-olah ada orang yang sedang membuat telur palsu. Putih telurnya dimasukkan ke dalam plastik, sedangkan kuningnya dimasukkan. Kemudian ada komentar mengenai hati-hati telur palsu sudah masuk ke negara Indonesia.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video penemuan telur palsu berkulit kertas dengan kuning silikon tidak benar.

Berdasarkan klarifikasi Syahroni B Daud (49), pria yang ada dalam video tersebut, telur yang diklaimnya telur palsu adalah telur asli.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.