Liputan6.com, Jakarta - Pinterest mengumumkan kebijakan baru untuk melarang pengguna membagikan informasi palsu atau hoaks terkait perubahan iklim pada Rabu 6 April 2022.
Pinterest mengatakan, mereka akan menghapus konten yang menyangkal keberadaan atau dampak perubahan iklim.
Advertisement
Baca Juga
Perusahaan akan mengambil tindakan terhadap konten palsu atau menyesatkan tentang solusi perubahan iklim, konten yang salah mengartikan data ilmiah yang dapat mengikis kepercayaan pada para ahli, dan konten palsu atau menyesatkan tentang keadaan darurat keselamatan publik terkait perubahan iklim.
Kebijakan baru ini menandai perluasan pedoman misinformasi platform media sosial. Pada 2017 lalu, Pinterest (PINS) meluncurkan kebijakan yang melarang kesalahan informasi kesehatan seperti konten anti-vaksin.
Sejak itu, kebijakan tersebut diperluas untuk memasukkan informasi yang salah dan teori konspirasi tentang pemilihan umum dan kegiatan sipil lainnya.
"Kami berulang kali mendengar dari (pakar iklim) bahwa kesalahan informasi iklim, seperti narasi penolakan iklim, menyebabkan kerusakan nyata," kata Kepala Kebijakan Pinterest, Sarah Bromma dikutip dari cnn.com, Jumat (8/4/2022).
"Jenis bahaya tersebut sesuai dengan kerangka kerja informasi yang salah yang ada, yaitu bahwa kami mengambil tindakan atas tindakan palsu atau menyesatkan yang dapat membahayakan Pinner atau kesejahteraan, keamanan, atau kepercayaan publik," ucap dia.
Platform media sosial semakin menghadapi pengawasan atas peran mereka dalam penyebaran informasi yang salah tentang perubahan iklim.
Pada November 2021 lalu, lebih dari 200 ilmuwan, aktivis, dan organisasi yang memerangi disinformasi terkait perubahan iklim menandatangani surat terbuka yang ditujukan kepada pimpinan Facebook, Instagram, Google, Twitter, Pinterest, dan Reddit.
Mereka menyerukan agar perusahaan platform media sosial menerapkan kebijakan tegas untuk menangkal misinformasi tentang perubahan iklim.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement