Sukses

Bawaslu Kepri Ingin Pemilih Pemula Tak Terjebak Hoaks soal Pemilu

pemilih pemula sangat rentan terhadap isu negatif dan informasi hoaks tentang pemilu. Karena itu, para pemilih pemula perlu mendapat pendidikan politik.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Riau ingin seluruh calon pemilih pemula yang duduk di bangku SMA mendapat pendidikan politik untuk mencegah informasi pemilu yang salah atau hoaks.

"Mereka potensial menelan mentah-mentah informasi pemilu dan pilkada yang salah melalui media sosial," kata Ketua Bawaslu Kepri, Said Abdullah Dahlawi dilansir dari Antara, Selasa (12/4/2022).

Menurut Said, pemilih pemula sangat rentan terhadap isu negatif dan informasi hoaks tentang pemilu. Karena itu, para pemilih pemula perlu mendapat pendidikan politik. 

"Ini salah satu potensi kerawanan yang perlu dicegah melalui pendidikan politik di sekolah. Kami tidak ingin informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan itu menyebabkan pemilih pemula tidak tertarik dengan pemilu dan pilkada," ucap Said.

Said mengemukakan, jajaran Bawaslu Kepri bersedia mengisi materi tentang pemilu dan pilkada di sekolah-sekolah. Bawaslu Kepri dapat melibatkan alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Kepri untuk memberi pendidikan politik di SMA.

Bawaslu Kepri berharap, Dinas Pendidikan Kepri memberi ruang dan waktu khusus agar program pendidikan politik ini dapat dilaksanakan di seluruh SMA.

Jajaran Bawaslu Kepri akan memberi pemahaman soal pemilu dan pilkada yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemahaman terhadap kebijakan pemilu dan pilkada, menurut dia, upaya mencegah masuknya informasi yang salah tentang pesta demokrasi serentak tahun 2024.

"Kami akan mendiskusikan ini dengan Dinas Pendidikan Kepri agar terealisasi menjadi program yang dapat diselenggarakan setiap pekan," tutup Said.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.