Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar vaksin Covid-19 yang tersebar di media sosial semakin beragam, mulai dari dampak setelah divaksin hingga kebijakan yang diterapkan pemerintah.
Kondisi ini dapat membuat masyarakat khawatir terhadap vaksinasi Covid-19, jika hoaks tersebut tidak ditangani dengan baik.
Baca Juga
Dengan banyaknya hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar, masyarakat harus jeli memastikan informasi yang benar dan salah, agar tidak menjadi korban informasi palsu.
Advertisement
Dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebanyak 2.802 hoaks seputar vaksin Covid-19 beredar di media sosial, dengan temuan sebanyak 490 unggahan, hingga Minggu (17/4/2022).
Â
Sebaran Hoaks
Hoaks vaksin Covid-19 terbanyak tersebar di Facebook sebanyak 2.603 unggahan. Twitter menempati urutan terbanyak kedua, dengan sebaran hoaks seputar vaksin Covid-19 mencapai 112 unggahan.
YouTube menjadi tempat sebaran hoaks seputar vaksin Covid-19 ketiga, sebanyak 43 unggahan hoaks tersebar lewat aplikasi berbagi video tersebut. Berikutnya adalah TikTok dengan sebaran hoaks mencapai 23 unggahan.
Advertisement
Imbauan Tidak Sebar Hoaks
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate mengimbau, masyarakat untuk tidak menyebarkan berita palsu atau hoaks terkait vaksin Covid-19.
Johnny memastikan, pihaknya akan terus menangkal disinformasi dan hoaks tentang Covid-19 yang beredar di tengah masyarakat.
"Kominfo tentu terus melakukan berbagai upaya menangkal disinformasi dan hoaks yang bergulir di tengah masyarakat. Berdampingan dengan hal tersebut, kami harapkan warga juga bijak menyikapinya. Pastikan mengambil informasi dari sumber terpercaya, jangan meneruskan berita yang keliru," kata Johnny dilansir dari Antara, Minggu (9/1/2022).
Menurut Johnny, pemerintah menyarankan masyarakat untuk dapat melengkapi penerimaan vaksin COVID-19 dan bersiap untuk menerima vaksin booster.
"Kita membutuhkan kekebalan kelompok di seluruh Indonesia. Ini harus dicapai bersama," ucap Johnny.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement