Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai menjanjikan pulsa Rp 1,2 juta dari Telegram dan BSSN. Pesan berantai itu beredar sejak pekan lalu.
Baca Juga
Advertisement
Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:
"Hallo Selamat Siang Bapak/Ibu
Terimakasih Anda Telah Terhubung dengan Center Telegram KANTOR PUSAT.
kami ingin memberitahukan Bahwa Akun Telegram Yang Anda Gunakan Telah terpilih Dari Program BSSN (Badan Siber Dan Sandi Negara) Mendapatkan Apresiasi/Reward berupa Voucher pulsa Senilai Rp.. 1.200.000,-
Gratis!!!!
Hal ini bertujuan Untuk membantu masyarakat yang Selama ini Terdampak PPKM&COVID-19 Agar bisa Tetap Terjalin Komunikasi Bersama Keluarga Di SeluruhTanah Air, Dengan memberikan Bantuan Voucher Pulsa secara online Oleh BSSN & CENTER PUSAT TELEGRAM
Untuk Hadiahnya bisa Langsung DIAMBIL SEKARANG Tanpa Biaya Apapun. . .
(Kode Voucher Pulsa : XXXXX)
(No.SN : 5467348901238955)
⚠️ NOTE ⚠️
SILAHKAN MEMBALAS CHAT INI UNTUK MEMINTA KODE VOUCHER PULSA ANDA!!!
Hormat Kami
☎️ : KANTOR PUSAT TELEGRAM"
Lalu benarkah pesan berantai yang menjanjikan pulsa sebesar Rp 1,2 juta dari Telegram dan BSSN?
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), bssn.go.id. Di sana terdapat artikel berjudul "Waspadai Penipuan Menggunakan Teknik Social Engineering Mengatasnamakan BSSN dan Telegram Melalui Aplikasi Telegram dan WhatsApp Menggunakan Hoaks Isu Bantuan Voucer Pulsa Komunikasi untuk Masyarakat Terdampak Covid-19" yang tayang pada 19 April 2022.
Berikut isi artikelnya:
"BSSN memberikan peringatan kepada masyarakat tentang adanya upaya penipuan yang menggunakan teknik social engineering yang dilakukan melalui aplikasi Telegram dan WhatsApp menggunakan hoaks isu bantuan voucer pulsa komunikasi untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Masyarakat diminta teliti terhadap kejanggalan pesan melalui aplikasi WhatsApp yang mengatasnamakan BSSN dan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi Telegram yang sepintas terlihat meyakinkan tersebut. Pesan yang dikirim tersebut kurang lebih berbunyi:
“Hallo Selamat Siang Bapak/Ibu
Terimakasih Anda Telah Terhubung dengan Center Telegram KANTOR PUSAT.
kami ingin memberitahukan Bahwa Akun Telegram Yang Anda Gunakan Telah terpilih Dari Program BSSN (Badan Siber Dan Sandi Negara) Mendapatkan Apresiasi/Reward berupa Voucher pulsa Senilai Rp.. 1.200.000,-
Gratis!!!!
Hal ini bertujuan Untuk membantu masyarakat yang Selama ini Terdampak PPKM&COVID-19 Agar bisa Tetap Terjalin Komunikasi Bersama Keluarga Di SeluruhTanah Air, Dengan memberikan Bantuan Voucher Pulsa secara online Oleh BSSN & CENTER PUSAT TELEGRAM
Untuk Hadiahnya bisa Langsung DIAMBIL SEKARANG Tanpa Biaya Apapun. . .
(Kode Voucher Pulsa : XXXXX)
(No.SN : 5467348901238955)
⚠️ NOTE ⚠️
SILAHKAN MEMBALAS CHAT INI UNTUK MEMINTA KODE VOUCHER PULSA ANDA!!!
Hormat Kami
☎️ : KANTOR PUSAT TELEGRAM”
Ketika pesan tersebut ditanggapi maka pengirim pesan akan menanyakan nomor telepon yang terhubung dengan akun WhatsApp dan Telegram. Setelah mendapatkan nomor telepon tersebut, pengirim pesan akan meminta korban untuk melakukan klik/akses pada suatu tautan yang akan meminta kode lima angka.
BSSN mengimbau masyarakat tidak terburu-buru mengikuti perintah tersebut karena kode lima angka tersebut tidak boleh diberikan kepada siapa pun, termasuk kepada pihak yang mengaku dari Telegram mengingat kode lima angka tersebut merupakan kode otorisasi login ketika seseorang membuka akun Telegram dari perangkat lain (komputer atau ponsel). Fungsi kode itu adalah untuk verifikasi keaslian dan keamanan pemilik akun saat membuka Telegram dari perangkat lain.
Penipuan yang menggunakan teknik social engineering tersebut bertujuan untuk mengambil alih akun sehingga bisa dibajak oleh si pengirim pesan untuk melakukan modus penipuan dengan menghubungi bebagai nomor kontak yang tersimpan dalam ponsel korban.
Menggunakan identits korban, penipu akan memanfaatkan nomor kontak tersebut untuk melancarkan aksi kejahatannya, seperti mengatasnamakan pemilik akun dan meminta atau meminjam uang kepada orang yang nomor kontak teleponnya tercatat.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN"
Sumber:
https://bssn.go.id/waspadai-penipuan-menggunakan-teknik-social-engineering-mengatasnamakan-bssn-dan-telegram-melalui-aplikasi-telegram-dan-whatsapp-menggunakan-hoaks-isu-bantuan-voucer-pulsa-komunikasi-untuk-masyarakat/
Advertisement
Kesimpulan
Pesan berantai yang menjanjikan pulsa sebesar Rp 1,2 juta dari Telegram dan BSSN adalah hoaks.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement