Liputan6.com, Jakarta - Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) terus menyosialisasikan program literasi digital ke masyarakat di sejumlah daerah.
Kali ini, Japelidi memberikan pelatihan literasi digital kepada para pemuda di Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka menggandeng Kedutaan Amerika Serikat dengan menggelar Pelatihan Literasi Digital untuk Generasi Muda Nusa Tenggara Timur.
Advertisement
Baca Juga
"Kami jadi mengerti ternyata tidak semua siswa sudah memiliki email, padahal pada banyak aplikasi daring, kunci akses menggunakan email. Kami juga mengerti di beberapa daerah belum familier menggunakan aplikasi pertemuan daring. Semoga dengan Japelidi hadir bisa mengurangi kesenjangan digital di Indonesia Timur," kata Koordinator program pelatihan di NTT, Lintang Ratri Rahmiaji dilansir dari Antara, Kamis (5/5/2022).
Pelatihan berdurasi 120 menit tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Penguatan Literasi Digital Pemuda di Indonesia Timur. Program ini bertujuan untuk memandu dan memfasilitasi generasi muda dalam mengembangkan kompetensi literasi digital.
Lintang mengatakan bahwa materi pelatihan di NTT telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa sebagai hasil Focus Group Discussion (FGD) Januari 2022 lalu.
Di antaranya tentang mencegah perundungan siber, penipuan daring, hingga cara untuk dapat menjadi konten kreator di platform media sosial.
Khusus di Nusa Tengara Timur, penyelenggara menghadirkan para pakar literasi digital sekaligus beberapa diantaranya adalah penulis modul "Lentera Literasi Digital" yang menjadi panduan Kawan Muda Japelidi di Indonesia Timur.
"Japelidi hadir sebagai komunitas pegiat literasi digital sejak 2017, beranggotakan sejumlah akademikus dari 81 perguruan tinggi di 31 wilayah di Indonesia, berkomitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat, dalam berbagai kegiatan sosial dan terutama akademis," tutur Lintang.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement