Sukses

TikTok Disebut Tengah Membendung Video Hoaks tentang Perang di Ukraina

TikTok tengah berupaya mencegah pengguna tidak menerima video hoaks tentang perang di Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi berbagi video TikTok sedang berjuang untuk membendung aliran informasi yang menyesatkan, terutama terkait dengan perang di Ukraina.

Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan NewsGuard. Mereka menemukan bahwa pengguna TikTok baru dapat direkomendasikan konten palsu tentang perang di Ukraina dalam waktu 40 menit setelah masuk ke aplikasi tersebut.

Dilansir dari arabnews.com, NewsGuard menyayangkan, video palsu tentang perang di Ukraina justru menyebar cepat di TikTok.

Sementara platform media sosial lainnya, termasuk Facebook, Instagram dan Twitter, telah memberi label video viral palsu atau menyesatkan tentang perang. Namun TikTok dianggap belum melakukan upaya pencegahan agar pengguna tidak menerima video hoaks. 

Sebagian besar video palsu yang ditemukan merupakan klip lama. Misalnya saja, video dengan judul "Ukraina live". Video tersebut telah ditonton 24 juta kali.

Video itu menampilkan seorang pria yang menjatuhkan alat peledak ke sebuah tangki. Ternyata video sebenarnya merupakan peristiwa pertandingan airsoft gun dan pernah diunggah di situs berbagi video YouTube pada Januari 2022 lalu. 

Selain itu, penyelidikan menemukan bahwa sebagian besar siaran langsung palsu terkait dengan tagar populer seperti #Ukraine atau #UkraineWar.

Penyebaran misinformasi dan hoaks di TikTok bukanlah hal baru. Pada beberapa minggu yang lalu, gambar dan video yang menunjukkan serangan Israel terhadap warga Palestina disalahartikan dan diberi judul sebagai serangan Rusia terhadap Ukraina oleh beberapa pengguna media sosial.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.