Liputan6.com, Jakarta- Hoaks disebarkan dengan beragam bentuk untuk membuat orang percaya pada informasi palsu tersebut, salah satunya berupa situs berita palsu seperti media massa pada umumnya.
Keberadaan situs berita palsu penyebar hoaks tentu dapat mengecoh penerima informasi sehingga hoaks tersebut dipercaya dan menyesatkan.
Baca Juga
Kita pun perlu hati-hati ketika mendapat informasi dari situs berita, sebaiknya pastikan dulu apakah situs tersebut benar atau palsu. Hal ini untuk menghindari kita dari hoaks.
Advertisement
Dikutip dari africacheck.org, berikut cara mendeteksi situs berita palsu.
1. Klik bagian “tentang kami” di situs web
Banyak situs web berita palsu berusaha untuk menyampingkan kebenara mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak dapat menjamin bahwa konten mereka benar - baik di bagian "tentang kami" atau di “disclaimer” . Anda biasanya akan menemukan tautan ini di bagian atas situs web atau tepat di bagian bawah.
2. Cari label 'sindiran' atau 'tiruan'
Situs web satir asli mencoba membuat Anda tertawa tentang peristiwa berita nyata. Situs berita palsu memberikan cerita sindiran tetapi diklaim sebagai cerita asli.
3. Cari pemilik situs web
Dengan mengetikkan alamat situs web di situs pencarian, Anda dapat melihat siapa yang mendaftarkan alamat tersebut (disebut domain).
Situs berita palsu bersembunyi di balik perusahaan pendaftaran domain, membuatnya hampir tidak bisa dilacak. Ini tentu saja bukan jaminan bahwa situs itu palsu tetapi harus menjadi peringatan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tips Medeteksi Hoaks
Berikut tips dari Google cara memverifikasi hoaks secara online.
1. Bandingkan sumberberita Anda
Menggunakan Google Berita, periksa apakah informasi tersebuttelah diberitakan oleh media tepercaya. Jika berita tidakdidukung oleh sumber lain yang sah, berita tersebut mungkintidak benar.
2. Periksa apakah gambar digunakandalam konteks yang tepat
Klik kanan pada foto, lalu pilih “Search Google for Image”. Tindakan ini bertujuan mencari gambar di database online untuk memeriksa apakah gambar tersebut pernah muncul secara online sebelumnya dan dalamkonteks seperti apa, sehingga Anda dapat mengetahui apakah gambar telah diubah dari makna aslinya.
3. Perhatikan URL dengan saksama
Beberapa situs mencoba menyerupai media tepercaya dengan menggunakan nama domain yang mirip. Tindakan ini memberikan kredibilitas pada informasi yang Anda baca serta membuat Anda seolah-olah merasa aman bahwa yang Anda baca benar meskipun sebenarnya tidak.
4. Verifikasi topik terbaru menggunakan Fact Check Explorer
Pengecekan fakta menggunakan verifikasi berbasis fakta untuk menentukan benar tidaknya suatu informasi. Pengecekan fakta ini sekarang banyak tersedia secaraonline, serta diindeks di database Fact Check Explorer.
5. Telusuri referensi artikel
Artikel palsu memiliki judul yang menarik perhatian untuk memikat pembaca, tetapi detail artikelnya biasanya tidak logis. Jika Anda tidak dapat memverifikasi informasi yang dikutip (nama orang atauorganisasi), informasi tersebut mungkin hanyalah karangan yang dibuat untuk tujuan cerita.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.