Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dr. Harimat Hendrawan, menjelaskan, belum ditemukan adanya kaitan vaksin Covid-19 dengan kemunculan penyakit-penyakit baru. Hal ini diungkap Harimat dalam acara virtual class Liputan6.com, bertajuk "Dilema Buka Masker: Covid-19 Menjauh, Penyakit Lain Menghantui", Senin (30/05/2022).
"Peneliti tidak berani menyatakan bahwa itu akibat dari vaksinasi Covid-19," ujar dr. Harimat.
Baca Juga
Dalam program yang juga dihadiri Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe itu, dr. Harimat juga memaparkan, data World Health Organisation (WHO) menunjukkan bahwa penyakit hepatitis akut ini justru sebagian besar menyerang anak usia di bawah 5 tahun.
Advertisement
Namun, meski begitu, penyakit ini masih diteliti para ilmuwan. Belum dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit ini disebabkan oleh vaksinasi Covid-19. Bahkan, dinilai masih jauh jika dihubungkan dengan vaksin.
dr. Harimat menjelaskan ada hipotesis yang menyatakan adanya kaitan adenovirus dengan hepatitis akut. Selain itu juga, koinfeksi dengan Covid-19, serta superantigen yang menyebabkan kefatalan pada anak juga ada kaitannya dengan munculnya penyakit hepatitis akut ini.
Bedanya dengan hepatitis akut yang umum terjadi, hepatitis akut unknown ini memiliki gejala klinis yang lebih berat. Tidak sedikit dari mereka yang mengidap penyakit ini, perlu penanganan yang intensif.
Terkait penyebarannya sendiri, para peneliti dan ilmuwan juga masih belum bisa memastikan asal muasal dan pola penularannya.
Namun, dr. Harimat menjelaskan bahwa WHO akan melakukan pendekatan klasik, yaitu melalui jaga kebersihan atau bisa juga diartikan sebagai protokol kesehatan. "Sejauh yang disampaikan oleh WHO, yang pasti ada pendekatan klasik untuk mencegah terjadinya infeksi. Melalui hygiene tangan dan respirasi," dia menjelaskan.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tetapkan Terapkan Protokol Kesehatan
Protokol kesehatan masih perlu untuk dilakukan melihat adanya tren penyakit baru yang muncul. Meskipun, pemerintah telah melonggarkan wajib masker, dengan mengizinkan masyarakat melepas masker di ruang terbuka.
BRIN sendiri, selaku organisasi riset nasional telah melakukan beberapa upaya agar siap dalam menghadapi kemunculan masalah-masalah penyakit baru.
"BRIN telah bertemu dengan teman-teman di Kemkes, khususnya di badan kebijakan pembangunan kesehatan, untuk bersama-sama mengatasi masalah yang terkait dengan bagaimana penanggulangan dan pengendalian penyakit-penyakit di masa yg akan datang," jelas Kapusris tersebut.
Dalam upaya pengendalian penyakit-penyakit baru ini, dr. Harimat juga meminta masyarakat untuk meningkatkan literasinya supaya tidak mudah memercayai berita-berita yang belum pasti kebenarannya.
Penulis: Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.