Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim sebagai Demodex, makhluk yang hidup di wajah manusia beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 Juni 2021.
Dalam foto tersebut, terlihat penampakan sebuah makhluk yang diklaim sebagai Demodex. Makhluk tersebut diklaim berukuran kecil mirip kutu dan hidup di wajah manusia.
Advertisement
Baca Juga
"Hai saya DEMODEX dan saya tinggal di sekitar rambut-rambut halus di sekitar wajah manusia. Sumber vitamin untuk membesar adalah minyak dari pori wajah dan sel kulit mati yang tak di bersihkan," demikian narasi dalam foto tersebut.
"Jgn aa korang tak cuci make up bersih2, nanti kawan kita ni dtg ðŸ¤," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons warganet dan mendapat 2 komentar warganet.
Benarkah foto tersebut merupakan penampakan dari Demodex, makhluk yang hidup di wajah manusia? Berikut penelusurannya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim sebagai Demodex, makhluk yang hidup di sekitar wajah manusia. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat foto serupa di situs sciencephoto.com. Situs tersebut menjelaskan bahwa makhluk yang ada pada foto itu merupakan Silkworm atau Ulat Sutera. Berikut gambar tangkapan layarnya:
"Silkworm. Animated coloured scanning electron micrograph (SEM) of the head of a silkworm moth caterpillar (Bombyx mori). The silkworm uses its chewing mouthparts (upper centre) to feed on mulberry leaves. On either side of the mouthparts is an antenna and several simple eyes (ocelli, black round structures, upper left and right). The caterpillar has three pairs of jointed legs behind the head (lower centre). Most caterpillars also have prolegs further along the body (not seen). The silkworm produces threads of silk with which it constructs a cocoon. People farm silkworms for their silk, which is woven into cloth," demikian narasi dalam situs tersebut.
Sementara, foto penampakan dari Demodex bisa dilihat di situs ini.
Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan mengenai Demodex, makhluk yang hidup di wajah manusia. Adalah artikel berjudul "Terlihat Mengerikan, Makhluk Berkaki Delapan Ini Hidup di Wajahmu" yang dimuat situs Liputan6.com pada 8 Mei 2017 lalu.
Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua orang di dunia ini merupakan inang bagi tungau Demodex yang menyeramkan. Tungau ini memiliki delapan kaki dan menghabiskan seluruh hidup mereka--termasuk makan, kawin, dan sekarat--di kulit Anda.
Makhluk mikroskopis ini mungkin terlihat mengerikan. Tapi jangan takut, dalam sebagian besar kasus, serangga ini sama sekali tidak berbahaya.
Dua jenis tungau yang paling sering ditemukan adalah Demodex folliculorum dan Demodex brevis. Keduanya sering disebut sebagai lumut bulu mata karena cenderung ditemukan di dekat folikel rambut, sekitar hidung, bulu mata, dan alis.
Sementara itu, kebanyakan orang bahkan tidak memperhatikan "binatang buas" ini di kulit mereka, dalam beberapa kasus tungau tersebut terkait dengan rosacea. Kondisi ini dapat menyebabkan kemerahan permanen di wajah, serta sensasi, bintik-bintik, dan pembuluh darah yang menyengat.
Dilansir dari NPR, orangtua lebih cenderung memiliki makhluk ini di kulit mereka. Perbandingannya, dua pertiga orang tua dianggap sebagai pembawa tungau. Setengah dari orang dewasa dan sepertiga anak kecil juga memilikinya di permukaan kulit mereka.
Â
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5907897/
https://www.sciencephoto.com/media/903743/view
Â
Advertisement
Kesimpulan
Foto yang diklaim sebagai Demodex, makhluk yang hidup di sekitar wajah manusia ternyata tidak benar. Faktanya, foto tersebut merupakan penampakan dari Ulat Sutera, bukan Demodex.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
 Â
Advertisement