Liputan6.com, Jakarta- Peredaran hoaks seputar Covid-19 terus meningkat jumlahnya, berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebaran hoaks hingga 5 Juni 2022 bertambah menjadi 6.043.
Dikutip dari situs resmi Kominfo, dari 6.043 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial, paling banyak diunggah lewat Facebook sebanyak 6.043. Peredaran hoaks seputar Covid-19 terbesar ke dua lewat Twitter sebanyak 583 unggahan.
Baca Juga
Sebaran hoaks seputar Covid-19 ke tiga banyak terdapat di YouTube mencapai 55 unggahan, sedangkan sebaran ke empat terdapat di Instagram dengan 52 unggahan dan sebaran ke lima terdapat di TikTok dengan 42 unggahan.
Advertisement
Hoaks Covid-19 dapat merugikan bagi pihak yang mempercayainya, sehingga informasi bohong seputar Covid-19 sama berbahayanya dengan penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut.
Agar tidak menjadi korban hoaks sebaiknya kita harus tetap mewaspadainya, dengan memastikan kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayainya.
Hal tersebut perlu dilakukan agar kita tidak menjadi korban hoaks. Selain itu dengan mengikuti tips seperti yang ada di halaman berikut ini.
Â
Peredar Hoaks Mengalami Kenaikan
Dalam sebulan jumlah sebaran hoaks sebaran hoaks seputar Covid-19 pada 5 Juni 2022 mengalami kenaikan dibandingkan 5 Mei 2022 dengan 5.917 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial.
Hoaks Covid-19 paling banyak diunggah lewat Facebook sebanyak 5.190. Peredaran hoaks seputar Covid-19 terbesar ke dua lewat Twitter sebanyak 578 unggahan.
Sebaran hoaks seputar Covid-19 ke tiga banyak terdapat di YouTube mencapai 55 unggahan, sedangkan sebaran ke empat terdapat di Instagram dengan 52 unggahan dan sebaran ke lima terdapat di TikTok dengan 42 unggahan.
Sebaran hoaks seputar Covid-19 yang terus meningkat harus diwaspadai, agar kita tidak dirugikan karena mempercayai informasi palsu.
Cek Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran informasi seputar Covid-19. Hasilnya sebagian informasi terbukti tersebut hoaks, simak kumpulan hoaks tersebut di sini.
Â
Â
Advertisement
Penanganan Sebaran Hoaks Seputar Covid-19
Kominfo pun telah menangani hoaks seputar Covid-19 untuk menghentikan sebarannya, pada periode yang sama sebanyak 5.767 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.
Hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.079 unggahan dari 5.309 sebaran. Instansi tersebut juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 564 unggahan dari 583 sebaran hoaks.
Kominfo juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.
Hoaks Covid-19 yang beredar di Instagram pun tak luput dari penertiban Kominfo, sebanyak 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 26 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 42 sebaran.
Â
Â
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement