Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut. Kabar tersebut diunggah salah satu pengguna Facebook, pada 10 Mei 2022.
Unggahan klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut tersebut berupa tangkapan layar tulisan "COVID-19 Vaccine Can Trigger Acute Hepatitis: Case Report."
Baca Juga
Kemudian unggahan tersebut disertai dengan keterangan sebagai berikut.
Advertisement
"HEPATITIS bukan MISTERI. Italia sudah lockdown kembali. Kalian ingin lockdown jg? Lalu terapkan #MartialLaw? Liat yg terjadi di Shanghai China sebelum berlakukan lockdown🔥🔥".
Benarkah klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut, dalam artikel berjudul "Ahli Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Sebabkan Virus Baru" yang dimuat situs liputan6.com, pada 2 Juni 2022.
Dalam situs liputan6.com, Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dr. Harimat Hendrawan, menjelaskan, belum ditemukan adanya kaitan vaksin Covid-19 dengan kemunculan penyakit-penyakit baru.
"Peneliti tidak berani menyatakan bahwa itu akibat dari vaksinasi Covid-19," ujar dr. Harimat.
dr. Harimat juga memaparkan, data World Health Organisation (WHO) menunjukkan bahwa penyakit hepatitis akut ini justru sebagian besar menyerang anak usia di bawah 5 tahun.
Namun, meski begitu, penyakit ini masih diteliti para ilmuwan. Belum dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit ini disebabkan oleh vaksinasi Covid-19. Bahkan, dinilai masih jauh jika dihubungkan dengan vaksin.
dr. Harimat menjelaskan ada hipotesis yang menyatakan adanya kaitan adenovirus dengan hepatitis akut. Selain itu juga, koinfeksi dengan Covid-19, serta superantigen yang menyebabkan kefatalan pada anak juga ada kaitannya dengan munculnya penyakit hepatitis akut ini.
Bedanya dengan hepatitis akut yang umum terjadi, hepatitis akut unknown ini memiliki gejala klinis yang lebih berat. Tidak sedikit dari mereka yang mengidap penyakit ini, perlu penanganan yang intensif.
Terkait penyebarannya sendiri, para peneliti dan ilmuwan juga masih belum bisa memastikan asal muasal dan pola penularannya.
Namun, dr. Harimat menjelaskan bahwa WHO akan melakukan pendekatan klasik, yaitu melalui jaga kebersihan atau bisa juga diartikan sebagai protokol kesehatan. "Sejauh yang disampaikan oleh WHO, yang pasti ada pendekatan klasik untuk mencegah terjadinya infeksi. Melalui hygiene tangan dan respirasi," dia menjelaskan.
Dalam artikel berjudul "Fact Check-No link between hepatitis cases in children and COVID-19 vaccines" yang dimaut situs reuters.com, pada 21 April 2022,
Seorang perwakilan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan kepada Reuters tentang kasus-kasus di Inggris: “Tidak ada kaitan dengan vaksin COVID-19.
“Tidak ada satu pun kasus yang dikonfirmasi saat ini di Inggris yang telah divaksinasi.”
Salah satu dari beberapa penyebab potensial adalah sekelompok virus yang disebut adenovirus, kata UKHSA.
UKHSA juga sedang menyelidiki kemungkinan penyebab lain, termasuk COVID-19, infeksi lain, dan penyebab lingkungan.
Dari 13 kasus yang dilaporkan oleh Skotlandia, tiga dinyatakan positif terinfeksi SARS-CoV-2; lima dites positif adenovirus, dengan dua hasil tes masih menunggu.
Menteri Kesehatan Skotlandia Maree Todd juga mengatakan kepada Parlemen Skotlandia pada 19 April bahwa tidak ada hubungan antara kasus hepatitis dan vaksin COVID-19 karena tidak ada anak yang divaksinasi.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/factcheck-vaccines-health-idUSL2N2WJ18L
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut tidak terbukti.
Belum ditemukan adanya kaitan vaksin Covid-19 dengan kemunculan penyakit-penyakit baru. Penyakit hepatitis akut ini justru sebagian besar menyerang anak usia di bawah 5 tahun.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement