Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Disebut Sebagai Aksi Tentara China Melawan TNI untuk Amankan Asetnya di Indonesia

Beredar di media sosial postingan video yang diklaim tentara China melawan TNI untuk mengamankan asetnya di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang diklaim tentara China melawan TNI untuk mengamankan asetnya di Indonesia. Video itu beredar sejak tengah pekan ini.

Dalam postingan video berdurasi 49 detik itu terlihat sejumlah personel Polri diadang warga dan juga personel TNI. Unggahan video itu diberi narasi:

"Tentara Cina SDH mulai beraksi kang SDH berani melawan tentara kita...Krn dia SDH membawa senjata perorangan...mulai beraksi.dr kelompok kecil...alasannya pengamanan aset aset nya..kebon sawit dan lain 2..

itu alasannya tp sebenarnya ingin menunjukkan bahwa tentara Cina SDH menguasai.wilayah."

Lalu benarkah postingan video yang diklaim tentara China melawan TNI untuk mengamankan asetnya di Indonesia?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik di Youtube. Video tersebut diunggah akun Tribun Timur dengan judul "Warga Bela Pelaku Tambang Ilegal, Nyaris Bentrok dengan Polisi dan TNI" yang tayang 30 Juni 2022.

Dalam video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"TRIBUN-TIMUR.COM- Aparat kepolisian bersama TNI mengamankan terduga pelaku illegal mining (tambang ilegal) di Jalan Geumpang – Meulaboh, KM 18, Kabupaten Pidie.

Namun, mendapat larangan dari warga setempat dan mencoba melindungi pelaku.

Dalam video yang beredar di Instagram, salah satunya diunggah akun @terangmedia, Rabu (29/6/2022) terlihat kerumunan warga memenuhi jalan.

Mereka bersiap mengadang polisi dan TNI untuk mencegah pelaku ditangkap.

Dilansir dari keterangan unggahan, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy menjelaskan, peristiwa pengadangan itu bermula dari penindakan hukum yang dilakukan oleh tim gabungan Polda Aceh dan Polres Pidie terhadap pelaku illegal mining di Pengunungan Bangkeh, KM 21, Kecamatan Geumpang, Pidie.

Sebanyak empat terduga pelaku penambangan emas ilegal diamankan. Termasuk satu unit alat berat jenis eskavator merek Hitachi.

Namun, saat hendak dibawa ke Polda untuk dilakukan pemeriksaan, petugas mendapati informasi akan ada pengadangan dari warga, sehingga eksekusi urung dilakukan.Di jalan, Polres Pidie, tepatnya di Tower KM 12, petugas didatangi oleh sekelompok masyarakat menggunakan mobil pick-up dan menanyakan terkait penangkapan para penambang.

Setelah dijelaskan kalau penambang dan alat berat masih di gunung, akhirnya mereka kembali.

Di lokasi yang sama juga terlihat Personel TNI dari Koramil Geumpang yang melakukan cooling down kepada warga."

Pencarian dilanjutkan mengetik kata kunci "TNI, polisi, tambang emas Aceh" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel dari Detik.com berjudul "Polisi Dihadang Warga saat Hendak Tangkap Pelaku Penambang Ilegal" yang tayang pada 29 Juni 2022.

Berikut isi artikelnya:

"Banda Aceh - Personel gabungan Polres Pidie dan Polda Aceh sempat dihadang warga saat hendak menangkap pelaku penambangan ilegal di wilayah Geumpang. Empat warga yang sempat ditangkap kemudian dilepas kembali.

Dalam video beredar, personel polisi yang membawa senjata laras panjang dihadang di jalan raya. Di lokasi, juga tampak aparat TNI bersenjata laras panjang. Personel polisi tampak hendak meninggalkan lokasi. Satu truk yang ada di jalan raya diminta melintas.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan, kejadian tersebut bermula saat polisi hendak menindak penambangan emas ilegal di Pegunungan Bangkeh KM 21, Kecamatan Geumpang, Pidie. Di lokasi tersebut, warga melakukan penambangan menggunakan alat berat.

"Dalam penindakan itu, petugas sudah mengamankan empat terduga pelaku penambangan ilegal dan satu unit alat berat jenis ekskavator. Namun, saat hendak dibawa ke Polda untuk dilakukan pemeriksaan, petugas mendapati informasi akan ada penghadangan dari warga, sehingga eksekusi urung dilakukan," kata Winardy kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).

Dalam perjalanan pulang, polisi dihadang sekelompok warga menggunakan mobil pikap di Tower KM 12. Warga disebut menanyakan penangkapan para penambang.

"Setelah dijelaskan kalau penambang dan alat berat masih di gunung, akhirnya mereka kembali. Warga bubar setelah kita beri pemahaman dan negosiasi," jelas Winardy

Tak lama berselang, polisi kembali di hadang di jalan Geumpang-Meulaboh di KM 18. Di lokasi itu juga ada pihak TNI.

"Di lokasi yang sama juga terlihat personel TNI dari Koramil Geumpang yang melakukan _cooling down_ kepada warga," jelas Winardy.

"Petugas dicegat lagi oleh masyarakat dan mobilnya juga digeledah untuk memastikan pelaku illegal mining tidak dibawa," lanjut Winardy.

Setelah dilakukan negosiasi, polisi akhirnya meninggalkan lokasi. Winardy menyebut, TNI berada di lokasi untuk mendinginkan warga.

"TNI-Polri memastikan situasi di lapangan saat ini aman dan kondusif," ujarnya."

Sumber:

https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-6154216/polisi-dihadang-warga-saat-hendak-tangkap-pelaku-penambang-ilegal

https://www.youtube.com/watch?v=iFPnXhmUHKI

https://kumparan.com/kumparannews/polisi-sempat-diadang-warga-saat-tindak-pelaku-tambang-ilegal-di-pidie-aceh-1yMqJxrLGlO/full

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220630094221-12-815395/polisi-dan-tni-bersenjata-laras-panjang-cekcok-di-tambang-emas-aceh

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan video yang diklaim tentara China melawan TNI untuk mengamankan asetnya di Indonesia adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan penangkapan pelaku tambang emas ilegal di Aceh oleh anggota Polri yang sempat diadang warga.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.