Sukses

Hoaks Sepekan Seputar Covid-19, Simak Faktanya

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 semakin berekembang mengikuti kondisi terkini penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut. Selain itu jumlah sebarannya di media sosial pun sudah mencapai 6.106 unggahan

Sebaran hoaks seputar Covid-19 harus diwaspadai, sebab dapat menyesatkan dan berujung pada kerugian. Untuk menghindari informasi palsu tersebut bisa dilakukan dengan memastikan kebenaran kabar yang didapat sebelum mempercayainya.

Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi hoaks dan benar, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19 yang beredar di media sosial dan aplikasi percakapan. Hasilnya pun terbukti sebagian informasi tersebut hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19.

1. Swab Test Covid-19 Suntikan Vaksin Mengubah DNA Otak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test Covid-19 menyuntikan vaksin merusak DNA otak, informasi tersebut diunggah salah satu akin Facebook, pada 23 Mei 2022.

Unggahan klaim swab test Covid-19 menyuntikan vaksin merusak DNA otak berupa video pembahasan sebuah konfirmasi dari Johns Hopkins tentang benda kecil yang diklaim sebagai nanobot dan dimasukan menggunakan alat yang ujungnya terdapat kapas dengan narasi sebagai berikut.

"Direktur John hopskin universitas memimpin tim peneliti dan biomediak dalam tes perangkat ini, cara perangkat ini melekat pada saluran intential organisme

Permukaan logam tipis dan tajam berlapis lilin parafin dan sebesar debu berpotensi mengangkut obat dan melepaskan obat itu secara bertahap ke tubuh, ilmuan mempublikasi hasil studi minggu ini pada jurnal sains."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Nanobot ini menyemprotkan vaksin secara berkala ke otak dalam swab, jika vaksin ubah DNA maka swab potensi ubah DNA otak langsung."

Benarkah swab test Covid-19 menyuntikan vaksin merusak DNA otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Vaksin Covid-19 Picu Hepatitis Akut

Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut. Kabar tersebut diunggah salah satu pengguna Facebook, pada 10 Mei 2022.

Unggahan klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut tersebut berupa tangkapan layar tulisan "COVID-19 Vaccine Can Trigger Acute Hepatitis: Case Report."

Kemudian unggahan tersebut disertai dengan keterangan sebagai berikut.

"HEPATITIS bukan MISTERI. Italia sudah lockdown kembali. Kalian ingin lockdown jg? Lalu terapkan #MartialLaw? Liat yg terjadi di Shanghai China sebelum berlakukan lockdown🔥🔥".

Benarkah klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

3 dari 4 halaman

CEO Pfizer Tujuan Perusahaannya Kurangi 50 Persen Populasi Dunia pada 2023

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video CEO Pfizer Albert Bourla menyatakan bahwa tujuan perusahaannya adalah untuk mengurangi populasi dunia hingga 50 persen pada tahun 2023.

Klaim video pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023 menampilkan video Albert Bourla sedang berbicara dengan latar belakang lambang World Economic Forum.

Berikut perkataan Albert Bourla dalam klaim video tersebut yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

"Saya pikir hari itu akan segera tiba. Menurut saya. Ini benar-benar mimpi yang kami miliki bersama dengan tim kepemimpinan saya. kami bertemu pada Januari 19 di California, kami menetapkan tujuan untuk lima tahun ke depan. Dan salah satunya adalah pada tahun 2023 kita akan mengurangi jumlah orang di dunia. Saya pikir hari itu akan segera tiba"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Forum ekonomi dunia mengklaim sasaran mereka 1/2 p o pula si dunia di tahun 2023 akan menjadi kenyataan.."

Benarkah pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.