Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital, Donny Budhi Utoyo mengatakan, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam wujudkan Indonesia yang makin cakap digital.
"Literasi digital ini tidak cuma Kemenkominfo saja yang berperan tapi perlu juga kolaborasi dengan multi stakeholder," ujar Donny dilansir dari Antara, Senin (4/7/2022).
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan pada 2021, disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori "sedang" dengan angka 3.49 dari 5,00.
Dalam merespon hal tersebut, Kominfo memberikan pelatihan Training of Trainers (ToT) dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Satu di antaranya yang dilaksanakan di Kota Banda Aceh. Pelatihan itu digelar bagi segmen kelompok masyarakat bagi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), sahabat difabel Aceh, Universitas Teuku Umar (UTU) dan Gerakan Pemuda Sehat Aceh (GPS).
"Tujuan penyelenggaraan kegiatan dimaksudkan untuk mempersiapkan para calon trainers yang diharapkan dapat mengedukasi serta mengajak masyarakat mengenal dan memahami literasi digital pada segmen kelompok masyarakat dalam mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang mendapatkan literasi di bidang digital di tahun 2024," terang Donny.
Sementara, Sekretaris Dinas Kominfo, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh, T Taufik Mauliansyah berharap, pelatihan itu dapat mewujudkan masyarakat yang cakap teknologi dan media digital dengan benar dan bertanggung jawab. Serta turut melibatkan masyarakat inklusif dengan melaksanakan kegiatan literasi digital secara mandiri bersama anggota komunitasnya.
"Proses transfer knowledge literasi digital ini perlu melibatkan seluruh stakeholder di suatu kawasan, baik negara, provinsi, maupun kabupaten atau kota. Misalnya dengan melibatkan komunitas kepemudaan, komunitas keagamaan, komunitas perempuan, komunitas difabel, komunitas karyawan perusahaan swasta, BUMN, BUMD, dan stakeholders lainnya," kata Taufik.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement