Sukses

Satgas COVID-19 Kepri Imbau Warga Tak Termakan Hoaks soal Vaksin

Vaksin tidak menyebabkan lumpuh bahkan kematian, melainkan justru meningkatkan antibodi masyarakat dari penularan virus tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Adi Prihantara mengimbau, untuk tidak termakan hoaks yang menghambat vaksinasi.

Menurutnya, vaksin tidak menyebabkan lumpuh bahkan kematian, melainkan justru meningkatkan antibodi masyarakat dari penularan virus COVID-19.

"Faktanya sekarang jumlah pasien COVID-19 di Kepri turun drastis, termasuk wilayah lainnya. Kalaupun ada peningkatan di sejumlah daerah, namun rata-rata pasien tanpa gejala dan mudah sembuh karena sudah divaksinasi," ujar Adi dilansir dari Antara, Jumat (8/7/2022).

Karena itu, Adi meminta, masyarakat setempat untuk memperkuat imun tubuh melalui vaksinasi COVID-19 sesuai dengan ketentuan.

"Vaksin itu penting untuk memperkuat imunitas tubuh masyarakat dari serangan COVID-19. Melalui vaksin ini, orang yang terinfeksi COVID-19 tidak bergejala atau hanya bergejala ringan," ucap Adi.

Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana mengingatkan, masyarakat bahwa masa efektivitas vaksin COVID-19 dalam membentuk antibodi terbatas.

"Makanya setelah suntik dosis pertama perlu lanjutkan dosis kedua dan dosis ketiga seandainya memenuhi syarat," katanya.

Tjetjep yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu, menjelaskan jarak antara vaksinasi dosis pertama ke kedua maksimal enam bulan. Bila melewati enam bulan maka harus vaksinasi ulang ke dosis pertama.

"Paling cepat suntik dosis kedua setelah dosis pertama delapan minggu atau dua bulan," tutup Tjetjep.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.