Liputan6.com, Jakarta- PT Bank Negara Indonesia atau BNI telah menerapkan sejumlah cara untuk memberantas hoaks seputar perbankan, sehingga masyarkat tak terpapar informasi palsu tersebut.
Chief Information Security Officer BNI Andri Medina mengatakan, ada dua langkah yang dilakukan BNI untuk memberantas hoaks seputar industri perbankan, yang pertama adalah dengan meningkatkan literasi masyarakat dan nasabah agar bisa membedakan informasi benar dan hoaks.
Baca Juga
"Kita melakuan awarenest scurity, jadi melalui chanel-chanel sosial media kita, kita berikan edukasi kepada masyarakat kepada nasabah juga, untuk bisa mengenali website mana yang asli mana yang bukan. Misalnya ada centang warna biru dan lain-lain ya," kaya Andri, dalam acara Saring Sebelum Sharing yang disiarkan Liputan6.com, Senin (18/7/2022).
Advertisement
Andri melanjutkan, langkah berikutnya adalah bekerjasama dengan pihak lain terutama dengan pemangku kepentingan siber, dalam hal ini dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Ini tugas kita bersama-sama bagaimana untuk membasmi hoaks ke akar-akarnya," tutur Andri.
Andri melanjutkan, BNI telah diberi fasilitas layanan oleh Kominfo berupa perangkat digital untuk melaporkan hoaks yang beredar di tengah masyarakat, kemudian laporan tersebut akan ditindaklanjuti Kominfo dengan memblokir informasi tersebut.
"Jadi diblokir agar berita hoaks tidak bekembang ke masyarakat," ujarnya.
Menurut Andri, dengan kerja sama sinergi yang baik ini akan bisa melipat gandakan jangkau kekuatan, untuk membersihkan berita-berita hoaks yang beredar di masyarakat.
"Pembersihan itu tadi secara akuratif, ketika ditemukan berita hoaks beredar kita akan melakukan beberapa upaya, bisa dikerjakan sendiri atau bekerja sama dengan pihak ke tiga misalnya dengan pihak ketiga seperti Kominfo tadi," imbuhnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hoaks Seputar Industri Perbankan Rugikan Nasabah dan Pihak Bank
Belakangan ini hoaks yang menyerang sektor perbankan terus bermunculan, informasi palsu tersebut dibagikan dengan beragam isu dari kenaikan tarif transaksi antar bank hingga lowongan kerja.
Chief Information Security Officer BNI Andri Medina mengatakan, hoaks seputar industri perbankan yang beredar di tengah masyarakat sangat merugikan, baik dari sisi nasabah atau masyarakat dan sisi perbankan.
"Tentu hoaks sangat merugikan," kata Andri, dalam acara Saring Sebelum Sharing yang disiarkan Liputan6.com, Senin (18/7/2022)/
Andri mengungkapkan, dari sisi nasabah kerugian yang ditimbulkan oleh hoaks industri perbankan adalah finansial. Sedangkan bagi industri perbankan akan reputasi perbankan menurun.
"Karena ini menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap perbankan," ujarnya.
Andi menyebutkan bentuk hoaks yang menyerang industri perbankan saat ini adalah customer service palsu, rekruitmen pegawai, pembagian hadiah dan yang kerap muncul belakangan ini adalah perubahan biaya administrasi transaksi antar bank.
"Ini mungkin orang yang kurang aware terhadap informasi akan percaya dan dirugikan," tuturnya
Andi melanjutkan, BNI telah berperan aktif memberantas hoaks yang beredar di tengah masyarakat, yaitu dengan meningkatkan literasi digital masyarakat dan melakukan pembersihan hoaks yang beredar.
"Melalui chanel sosmed melakukan edukasi, yang mana website asili dan bukan kedua melakukan pembersihan hoaks bisa dilakukan sendiri dan kerja sama dengan pihak ke tiga," imbuhnya.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.