Sukses

Masyarakat Diingatkan Lanjutkan Vaksin Booster Demi Kesehatan

Sebaran vaksin booster sedang mengalami perlambatan, sebab itu masyarakat diingatkan untuk tetap melanjutkan tahapan vaksinasi ke tiga

Liputan6.com, Jakarta- Sebaran vaksin booster sedang mengalami perlambatan, sebab itu masyarakat diingatkan untuk tetap melanjutkan tahapan vaksinasi ke tiga untuk meningkatkan kekebalan terhadap penularan Covid-19.

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp. mengatakan, minat untuk vaksinasi booster sedang mengalami penurunan, fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara lain.

"Kalau kita baca di negara lain negara maju eropa itu minat untuk vaksin ke tiga atau ke empat itu memang menurun karena sudah jenuh pandemi sudah lama," kata Dirga, dalam Virtual Class "Vaksin Booster Covid-19 Stagnan, Bagaimana Cara Tingkatkan Minat Masyarakat?", Jumat (22/7/2022).

Dirga pun mengingatkan masyarakat untuk tetap melanjutkan tahapan vaksin ke tiga tersebut, hal ini sangat penting demi kesehatan diri sendiri dan orang sekitar kita, sebab angka kasus Covid-19 sedang mengalami kenaik dan varian baru bermunculan.

"Jadi kita perlu menyadarkan masyarakat vaksin ke tiga booster ini tujuannya adalah untuk kesehatan, kalau kita aman nggak terinveksi kan kita berati tidak menularkan itu tujuan manfaat utama booster, jadi bukan karena dipaksa terpaska, kalau nggak booster nggak bisa masuk mall atau nggak bisa naik pesawat harusnya tidak seperti itu," tuturnya.

Dirga mengungkapkan, meski sudah vaksin booster memang masih ada kemungkinan terinveksi Covid-19, namun efeknya tidak separah orang yang tidak divaksi dan dapat menekan tingkat kematian.

"Berdasarkan data di DKI Jakarta, tingkat keparahan 2,9 kali lebih rendah dari yang tidak di booster dan kematiannya 3,4 kali lebih rendah dibanding tidak booster," papar Dirga.

Menurut Dirga, perlu dilakukan beragam cara untuk meningkatkan minat masyarakat melanjutkan tahapan vaksin booster, mengingat latar belakang masyarakat Indonesia yang beragam.

"Kita pahami bahwa masyarakat indonesia latarbelakangnya berbeda-beda, pendidikannya, budayanya, sehingga memang harus dicoba berbagai cara untuk memotivasi supaya masyarakat mau vaksinasi booster," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Hoaks Jadi Pemicu Melambatnya Pemerataan Vaksin Booster

Hoaks seputar vaksin Covid-19 semakin beragam mengikuti perkembangan kondisi vaksinasi yang sedang berjalan. Keberadaan informasi palsu ini tentu menimbulkan kekhawatiran sehingga mempengaruhi minat untuk mengikuti program untuk meningkatkan kekebalan tersebut.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengungkapkan, hoaks menjadi salah satu faktor yang memicu penurunan tingkat vaksin booster saat ini. Hal tersebut disebabkan oleh masyarakat yang mudah percaya informasi yang didapat tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu.

"Pengaruhnya (hoaks) ada, karena sebagian masyarakat senang juga mengkonsumsi informasi hoaks," kata Syahril, dalam Virtual Class "Vaksin Booster Covid-19 Stagnan, Bagaimana Cara Tingkatkan Minat Masyarakat?", Jumat (22/7/2022)

Menurut Syahril di era media digital yang terus berkembang arus hoaks tidak dibendung, sebab itu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus melakukan kampanye untuk mendorong masyarakat memilah informasi yang dikonsumsinya.

"Makanya ada kampanye memilah, menganalisa berita yang ada untuk hoaks sudah ada di Kominfo yang meberikan tanggapan," ujarnya.

Syahril mengapresiasi kampanye anti hoaks yang dilakukan Liputan6.com melalu Virtual Class, sehingga masyarakat bisa tercerahkan dan tidak percaya pada informasi palsu atau hoaks.

"Dengan ada acara Liputan6.com ini bisa mempublikasikan ke publik, media ini diharapkan mampu memberi informasi, mempublikasikan ke publik bagaimana dari kampanye kita, " imbuh Syahril.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.