Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial pesan berantai cara menghadapi serangan jantung dengan batuk berulang-ulang. Pesan berantai ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 29 Juli 2022.
Berikut isi postingannya:
Advertisement
Baca Juga
"Bgmn menghadapi serangan jantung seorang diri ...??Belajar dari kasus IRENG MAULANA ...." SERANGAN JANTUNG/ANGIN DUDUK - TIPS BUAT SEJAWAT LANSIA .".Luangkaan WAKTU 2 MENIT untuk membaca ini :Tiba2 Anda mulai merasakan sakit yg amat sangat di dada serta mulai ketarik di bagian lengan dan rahang. Dan Anda tidak tahu , apakah Anda mampu sampai ke RS terdekat ...?
Bgmn melakukannya untuk diri Anda sendiri.
Bgmn pertolongan ketika SERANGAN JANTUNG terjadi pada diri sendiri ...?
*Banyak kejadian serangan jantung terjadi ketika org tsb sedang sendirian, - org tsb merasakan jantungnya berdetak tdk normal & mulai merasakan sakit.
* Anda hanya mempunyai lebih kurang 10 menit saja sblm kehilangan kesadaran.
*Namun sebenarnya Anda bisa menolong diri sendiri dgn cara 😘
*-* *Berbatuk secara ber-ulang2, dengan semangat/kencang.
* *-* *Tarik nafas yg dalam setiap kali sblm batuk.
* *-* *Batuk harus dalam dan berkepanjangan, spt mau membuang slim/dahak.
**-* *Menarik nafas yg dalam dan batuk HARUS terus dilakukan sampai bantuan datang atau sampai detak jantung berasa normal kembali.
**-* *Menarik nafas panjang & dalam,akan menarik banyak oxigen ke paru2, & batuk akan menekan (squeeze) jantung yang membuat darah tetap ter-sirkulasi.
**-* *Dan tetap jaga kesadaran...
* *dgn cara 😘 *menggaruk-garuk di jari kelingking dengan ibu jari...
*Seorang ahli jantung mengatakan, "
jika setiap kita menyebarkan info ini ke 10 org, setidaknya DENGAN IZIN ALLAH akan menyelamatkan 1 jiwa.Anda hrsnya senang krn byk teman yg msh peduli dgn Anda dan diingatkan bgmn menangani serangan jantung .KIRIM KE-TEMAN2 ...SIAPA TAHU BERGUNA ."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim cara menghadapi serangan jantung adalah dengan batuk berulang-ulang?
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K). Ia menjelaskan bahwa pesan berantai itu tidak benar.
"Pesan salah kaprah mengenai batuk sebagai pertolongan pertama pada serangan jantung ini sebenarnya sudah lama beredar bahkan di luar negeri. American Heart Association sudah lama mengeluarkan pernyataan resmi bahwa hal ini tidak dianjurkan," ujar dr. Vito saat dihubungi Jumat (29/7/2022).
"Pada saat terjadi serangan jantung, aliran darah ke otot jantung mendadak berkurang secara signifikan. Hal tersebut mengakibatkan otot jantung mengalami kekurangan oksigen dan sel-sel nya mengalami kerusakan. Kejadian ini kadangkala dapat mengakibatkan gangguan listrik jantung (aritmia)."
"Batuk tidak ada pengaruhnya pada penyumbatan pembuluh darah koroner mendadak yang merupakan mekanisme utama terjadinya serangan jantung. Batuk tidak mencegah kerusakan otot jantung yang terjadi, dan tidak ada efeknya pada nyeri dada saat serangan jantung. Batuk bahkan tidak menghentikan gangguan irama jantung bilamana hal itu terjadi," katanya menegaskan.
Ia menambahkan bila terjadi serangan jantung meminta bantuan ke RS adalah solusi terbaik. "Apabila seseorang pernah berobat jantung dan diberikan bekal obat pengencer darah atau “ obat dibawah lidah” segera gunakan obat tersebut sementara menuju UGD. Batuk bukan pertolongan pertama pada serangan jantung."
Selain itu Liputan6.com juga pernah menulis artikel terkait hal ini yakni "Pertolongan Pertama pada Orang Kena Serangan Jantung, Dokter: Jangan Didudukkan tapi Dibaringkan" yang tayang pada 15 Juni 2021.
Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, disebut mengalami serangan jantung hingga tak sadarkan diri sebelum meninggal dunia pada Senin, 14 Juni 2021. Pada orang dengan serangan jantung, orang-orang di sekitarnya bisa memberikan pertolongan pertama.
Hal pertama yang perlu diperhatikan saat menolong orang dengan serangan jantung yang tak sadarkan diri adalah jangan mendudukkan tetapi membaringkannya agar aliran darah ke otak lebih baik. Saat posisi sejajar dengan jantung yang memompa darah.
"Seorang yang kolaps atau pingsan atau tidak sadarkan diri jangan didudukkan harusnya dibaringkan," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito A. Damay mengutip dari Antara.
"Kalau perlu malah kakinya diangkat 30 cm agar bisa membantu aliran balik sirkulasi darah ke jantung agar dipompa ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Akan membantu orang yang pingsan cepat sadar penuh," kata dia.
Jangan memberikan orang yang terkena serangan jantung tersebut minum hingga benar-benar sadar dan bisa minum sendiri. Hal ini untuk menghindari korban tersedak dan semakin berat kondisinya. Air bisa masuk ke saluran napas karena dia tak sadar dan menelan spontan. Jadi, tunggu dia sadar dulu lalu beri dia minum.
Vito mengingatkan, saat seseorang pingsan atau hilang kesadaran mendadak, Anda perlu membangunkannya walau dia tidak bisa sadar penuh. Tetapi masih ada napas spontan dan nadinya berdenyut.
"Kalau henti jantung dipanggil tidak akan respons, napas spontan tidak ada atau mungkin mengorok dan denyut pun tidak teraba, maka segera lakukan CPR," tutur dia."
Sumber:
https://www.liputan6.com/health/read/4582031/pertolongan-pertama-pada-orang-kena-serangan-jantung-dokter-jangan-didudukkan-tapi-dibaringkan
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim cara menghadapi serangan jantung adalah dengan batuk berulang-ulang adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement