Liputan6.com, Jakarta - Literasi digital dibutuhkan di era globalisasi yang serbacepat, terutama mengenai penerimaan dan penyampaian informasi baru di ruang digital. Untuk mendampingi masyarakat dalam menerima informasi, Dirjen Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) bersama dengan DPR RI mengadakan webinar bertema “Waspada Hoax dan Konten Negatif di Media Sosial” (01/09/2022) sebagai harapan agar masyarakat dapat meningkatkan kecerdasan berinternet.
“Penyebaran hoaks dan kebohongan melalui teknologi digital berpotensi untuk memecah kesatuan NKRI. Kalau bangsa terpecah belah maka konsentrasi untuk memajukan bangsa dan negara akan terhambat,” ujar Dr. Jazuli Juwaini, Anggota Komisi I DPR RI.
Baca Juga
Media sosial menjadi saluran yang diminati untuk menebar berita palsu dan hoaks. Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak membuat pemerintah harus lebih sigap tegas dalam menaungi akses internet masyarakat.
Advertisement
“Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna internet yang banyak menjadi target dari fenomena post-truth. Hal tersebut membuat pemerintah berkewajiban melindungi segenap bangsa dari ujaran kebencian, berita palsu, hoaks, dan memecah belah bangsa,” ujar R.Niken Widiastuti, Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Di sisi lain, lasyarakat juga harus bekerjasama dengan pemerintah dalam melawan penyebaran hoax di media sosial. Melalui pengecekan apakah suatu informasi hoaks atau tidak pada web Kominfo, masyarakat dapat membatasi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya, lanjut Niken.
Pentingnya cerdas menggunakan teknologi digital disisi lain dapat memperkuat ketahanan nasional untuk mampu menangkal ancaman pertahanan dan keamanan nasional. Hal tersebut perlu direalisasikan oleh segenap bangsa, dimulai dari penanaman moral di lingkup keluarga.
“Orang tua perlu melakukan pendampingan ekstra dalam menggunakan gadget. Melalui model parenting immune server orang tua dapat mendampingi anak secara efektif dalam mengawasi gadget. Penanaman moral dan akhlak dari orang tua untuk menghayati nilai-nilai beragama juga berdampak besar kepada karakter anak yang berpengaruh kepada sikap bijak dalam berinternet,” ucap Agus Sjafarii, Wakil Rektor I Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Hani Safanja/UPN Veteran Jakarta
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement