Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim tidak ada stasiun TV yang meliput demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kabar tersebut diunggah salah satu aku Facebook, pada 6 September 2022.
Unggahan klaim tidak ada stasiun TV yang meliput demo menolak harga BBM naik tersebut berupa rangkaian video sejumlah orang melakukan aksi demonstrasi di berbagai negara dan wilayah, dalam masing-masing video tersebut terdapat tulisan Belgia, Republik Ceko, Indonesia, Paris, Jakarta.
Baca Juga
"Tidak Diliput Media TV Arus Utama
Advertisement
Demo Terjadi dibanyak negara terkait kenaikan harga BBM, Mahalnya biaya hidup, naiknya tarif listrik hingga melambungnya harga pangan."
Benarkah klaim tidak ada stasiun TV yang meliput demo menolak kenaikan harga BBM? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tidak ada stasiun TV yang meliput demo menolak kenaikan harga BBM menggunakan Google Search dengan kata kunci 'demonstrasi kenaikan harga BBM'
Penelusuran mengarah pada situs cnnindonesia.com yang memuat tayangan video siaran berita CNN TV berjudul "Demo Kenaikan Harga BBM Diwarnai Kericuhan" pada 6 September 2022.
Video siara berita tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bbm dilakukan sejumlah elemen mahasiswa di tanah air.
Tak hanya dilakukan mahasiswa, ratusan sopir angkutan kota juga mogok beroperasi sebagai bentuk protes. Akibatnya ratusan siwa telantar berjam-jam karena tak ada angkutan umum."
Â
Penelusuran juga mengarah pada video berjudul "Demo Kenaikan Harga BBM, Buruh dan Mahasiswa Ancam Akan Terus Berunjuk Rasa Hingga Akhir Tahun!" yang dimuat situs kompas.tv, pada 6 September 2022.Â
Video tersebut merupakan siaran Kompas Update yang mengulas tentang demonstrasi monal kenaikan harga BBM, yang diberi keterangan sebagai berikut.
"JAKARTA, KOMPAS.TV - Elemen buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI, dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, atau FSPMI berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI.
Menurut buruh, kenaikan harga BBM berdampak pada harga kebutuhan pokok serta tarif transportasi hingga biaya produksi.
Buruh mengancam terus berunjuk rasa hingga Desember nanti, jika tuntutan tidak dikabulkan.
Sebanyak 8.400 personel gabungan Polri, TNI, hingga Satpol PPÂ dikerahkan untuk menjaga ketat unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, di sejumlah titik di Jakarta.
Termasuk area Gedung DPR RI, dan patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Sementara, rekayasa lalu lintas hanya diterapkan apabila dibutuhkan.
Di depan Gedung DPR RI, TVRI sampai kawasan Palmerah, dan jalur seberang Slipi menuju Semanggi.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran memantau langsung jalannya pengamanan demo buruh menolak kenaikan harga BBM di gedung DPR RI, Jakarta.
Sejak siang tadi, jalur kendaraan dari arah Semanggi menuju Slipi dialihkan.
Sementara, di Surabaya, Jawa Timur, bentrokan antara massa dan polisi nyaris terjadi saat unjuk rasa buruh menolak kenaikan harga BBM.
Demonstran berjalan, atau longmarch dari gedung DPRD Jawa Timur.
Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM juga terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Massa partai buruh dan KSPI, berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Massa menolak kenaikan harga BBM dan meminta kenaikan upah.
Di Makassar, buruh dari berbagai aliansi berunjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Sulsel.
Selain menolak kenaikan harga BBM, mereka menolak Undang-Undang Cipta Kerja dan meminta pemerintah segera menaikkan Upah Minimum Kabupaten Kota 2023.
Â
Sumber:
https://www.kompas.tv/article/325816/demo-kenaikan-harga-bbm-buruh-dan-mahasiswa-ancam-akan-terus-berunjuk-rasa-hingga-akhir-tahun
https://www.cnnindonesia.com/tv/20220906110237-400-843893/video-demo-kenaikan-harga-bbm-diwarnai-kericuhan.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tidak ada stasiun TV yang meliput demo menolak kenaikan harga BBM tidak benar.
Sejumlah stasiun TV terbukti meliput dan menyiarkan informasi seputar demo menolak kenaikan harga BBM.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Â
Advertisement