Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi masyarakat dan negara, sebab itu informasi bohong tersebut harus diperangi agar tidak menimbulkan korban.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun telah menangani hoaks seputar Covid-19 untuk menghentikan sebarannya, hingga 28 Agustus 2022 sebanyak 6.170 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.
Baca Juga
Dikutip dari situs Kominfo, hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.448 unggahan dari 5.706 sebaran.
Advertisement
Instansi tersebut juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 582 unggahan dari 615 sebaran hoaks.
Kominfo juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.
Hoaks Covid-19 yang beredar di Instagram pun tak luput dari penertiban Kominfo, sebanyak 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 42 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 56 sebaran.
Kumpulan Hoaks Seputar Covid-19, Simak Faktanya
Hoaks seputar Covid-19 masih bermunculan hla ini tentu dapat menyesatkan pihak yang mempercayainya. Sebab itu kita perlu memastikan kebenarannya ketika mendapat informasi.
Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19, hasilnya sebagian terbukti hoaks.
Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19.
WHO Nyatakan Akhir Pandemi Covid-19 pada 14 September 2022
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO menyatakan akhir pandemi Covid-19 14 September 2022. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter pada 17 September 2022.
Unggahan tersebut berupa tayangan video Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pernyataan sebagai berikut.
"We're not there yet? But the end is in sight. We have never been in a better position to end the pandemic."
Dengan terjemahan sebagai berikut.
"Kita belum sampai? Tapi akhir sudah di depan mata. Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"WHO menyatakan akhir dari Plandemit Covid 19 per tanggal 14 September 2022
@KemenkesRI ga cape kalian haaa...@GratisTerbaik @MprAldo Teruslah Berjuang🔥🔥We fight together✊Next PLANDEMIC Will come"
Benarkah klaim WHO menyatakan akhir pandemi Covid-19 14 September 2022? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
Â
Vaksin Pfizer Diperbarui Dengan Menambahkan Chip dari Microsoft
Beredar kembali di media sosial postingan yang menyebut vaksin covid-19 buatan Pfizer akan diperbarui dengan menambahkan chip dari Microsoft untuk mengurangi gejala. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Mei 2021.
Dalam unggahannya terdapat potongan judul artikel berita "Pfizer Announces COVID-19 Vaccine Upgrade, Now Includes Microsoft Chip For Reduced Symptoms".
Atau dalam Bahasa Indonesia "Pfizer Mengumumkan Peningkatan Vaksin COVID-19, Sekarang Termasuk Chip Microsoft Untuk Mengurangi Gejala"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim vaksin covid-19 buatan Pfizer akan diperbarui dengan memasangkan chip dari Microsoft untuk mengurangi gejala? Simak dalam artikel berikut ini...
Â
Swab Test Suntikan Vaksin untuk Masukan Partikel Nano ke Otak
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test Covid-19 suntikan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Mei 2022.
Unggahan klaim swab test Covid-19 suntikan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak berupa video bertuliskan "Israeli News Live" yang menampilkan dua layar wawancara satu orang bertuliskan Jana Bennun dan seorang yang ada di layar lainnya bertuliskan DR. Lorraine Day.
Dalam vidoe tersebut seorang yang ada di dalam layar bertuliskan DR. Lorraine Day mengeluarkan pernyatakan, berikut transkripnya.
"Anyway, so can go through it. So when they take that swab and they put back there and twist it that doing depositing things back there this you can't see this but this shows they have nanoparticles that are actually on the ends of the Q-tips that they're putting in there that can get into your brain.
They can be hooked up to the cloud. So they they are already vaccinated you with the test with the chest. This is the beginning. So when you go get tested you are actually being vaccinated an implanted with nanoparticles.
A lot of people don't believe that Satan exists. He doesn't he is erecting these people to do this when when all of this is said and done people will recognize it seem really does exist."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Interview dr.Lorraine DayAnda sudah divaksin saat anda terima Swab (Pcr, Rapid atau Tcm)"
Benarkah klaim swab test Covid-19 suntikan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini.
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Â