Sukses

Marak Hoaks Modus Penipuan, Pemprov Papua Ingatkan Masyarakat Tak Mudah Tergiur

Ketika tautan tersebut di klik maka data pribadi kita bisa dicuri dimanfaatkan untuk kejahatan siber.

Liputan6.com, Jakarta- Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua mengingatkan warga Bumi Cenderawasih agar mewaspadai hoaks dengan modus penipuan pembagian tautan di media sosial dan aplikasi percakapan.

Kepala Diskominfo Papua, Jeri A. Yudianto mengimbau masyarakat agar tak asal mengklik tautan yang beredar di media sosial Facebook maupun Whatsapp, karena dikhawatiran bisa menjadi korban kejahatan siber yang belakangan ini sudah merugikan banyak pihak.

"Modusnya adalah dengan menarik minat warga agar mengklik suatu link atau tautan, dan biasanya para penjahat siber akan menggoda pengguna gadget undian atau hal sejenis yang tujuannya mengiming-iming seseorang untuk mendapatkan uang," kata Jeri dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Papua, Sabtu (1/10/2022).

Jeri melanjut, ketika tautan tersebut di klik maka data pribadi kita bisa dicuri dimanfaatkan untuk kejahatan siber. Sebab itu sebaiknya tidak mengumbar data tempat dan tanggal lahir, nama lengkap maupun alamat serta nomor telepon. Sebab data-data tersebut biasa dipakai oleh warga untuk mengurus dokumen penting di perbankan, pemerintahan maupun lainnya.

"Sekarang kan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dengan bermain media sosial. Salah satunya pada aplikasi Facebook lalu Whatsapp, sehingga kita harus bijak dalam membagikan postingan atau data pribadi," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Jery mengimbau warga untuk terus melakukan pembaharuan pangamanan pada setiap akun media sosial miliknya. Dengan begitu dapat mencegah terjadinya kebocoran data yang dipergunakan pihak tertentu untuk mengambil keuntungan.

"Intinya kita ingatkan dalam bergaul di media sosial harus berhati-hati jangan terlalu terbuka dalam mengekpos informasi pribadi atau kegiatan pribadi, dengan begitu dapat memproteksikan diri sendiri," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Waspada Hoaks Memecah Kesatuan, Pemerintah Papua Minta Masyarakat Jeli Konsumsi Informasi

Pemerintah Provinsi Papua mengimbau warga di wilayahnya untuk mewaspadai hoaks atau berita bohong pemecah belah kesatuan bangsa yang belakangan ini disebar lewat media sosial (medsos).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto, mengatakan, masyarakat perlu pro aktif mengecek kebenaran dari setiap informasi yang muncul di media sosial, sebelum meneruskannya ke publik. Sebab jika tidak, secara tidak langsung mereka justru akan ikut menyebarkan hoaks lewat medsos miliknya.

“Misalnya dia dapat informasi hoaks di medsos lalu dia teruskan lagi lewat akun pribadi miliknya tanpa mengecek kebenaran info itu. Ini yang kita takutkan, sehingga kita harap masyarakat jangan mudah percaya segala bentuk pemberitaan di media sosial, baik itu dalam bentuk gambar atau berita yang belum jelas kebenarannya,” kata Jeri dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Papua, Jumat (30/9/2022).

Jeri pun mengimbau warga untuk lebih bijak menggunakan media sosial atas situasi yang ada saat ini. Pasalnya, tujuan hoaks selain memecah belah, adalah untuk memprovokasi sehingga muncul konflik yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban daerah.

“Mari kita saling menghargai satu dengan lainnya serta lebih bijak mengelola media sosial atas situasi yang ada saat ini,” tambahnya lagi.

Sementara menyoal aktivitas pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, Jeri pastikan tetap berjalan seperti biasa.

“Aktifitas pemerintahan berjalan normal dan memang tidak ada arahan atau instruksi dari pimpinan untuk meliburkan ASN terkait aksi unjuk rasa tersebut,” pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.