Liputan6.com, Jakarta - Induk perusahaan Facebook dan Instagram, Meta menyatakan telah menurunkan puluhan website palsu yang mencatut nama media terkemuka dari Eropa. Meta menyebut langkah ini diambil agar hoaks terkait konflik Rusia dan Ukraina tidak semakin menyebar.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pernyataan resminya, Meta menyebutkan ada 60 website palsu yang diturunkan. Website ini mencatut nama media besar seperti The Guardian, Inggris, dan Der Spiegel dari Jerman.
Selain itu website berita palsu itu juga terhubung dengan 1600 akun media sosial dan website kecil lain untuk menyebar hoaks pada audiens di Prancis, Inggris, hingga Ukraina.
Tak hanya di media sosial milik Facebook, hoaks juga disebarkan melalui Telegram dan Twitter.
"Dalam beberapa kesempatan, hoaks disebarkan lagi di Eropa dan Asia. Saya pikir ini operasi terbesar dan paling kompleks yang kami lakukan sejak konflik Ukraina dan Rusia awal tahun kemarin," ujar David Agranovich, Direktur Ancaman dan Gangguan Meta dilansir Fortune.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement