Liputan6.com, Jakarta - Biro Investigasi Federal (FBI) memperingatkan warga Amerika Serikat (AS) akan ancaman adanya upaya campur tangan pihak asing yang mungkin menyebarkan disinformasi untuk mempengaruhi hasil pemilihan umum tahun ini.
FBI mengingatkan, pihak asing secara aktif menyebarkan disinformasi untuk memanipulasi opini publik, menabur perselisihan, dan meningkatkan rasa tidak percaya publik pada proses dan lembaga demokrasi.
Baca Juga
"Selain itu, pihak asing dapat menyebarkan klaim dan narasi palsu mengenai supresi pemilih, pemungutan suara, dan informasi palsu lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk merusak kepercayaan dalam proses pemilu dan mempengaruhi opini publik tentang legitimasi pemilu,"Â tutur pihak FBI mengatakan dalam pengumuman layanan publik, dilansir dari bleepingcomputer, Jumat (07/10/2022).Â
Advertisement
FBI mengingatkan, upaya disinformasi dilakukan berbagai cara untuk menyebarkan klaim palsu, termasuk situs web, media sosial, serta saluran media yang tersedia untuk umum.Â
Di sisi lain, upaya-upaya yang dilakukan ditujukan kepada pengguna internet dengan informasi yang tidak disadari untuk menyukai, mendiskusikan, dan memperkuat penyebaran narasi yang menyesatkan.
Masyarakat Diminta Gunakan Situs yang Terpercaya
FBI mendesak para pemilih untuk mengevaluasi dengan cermat sumber informasi menjelang dan setelah pemilihan paruh waktu tahun 2022. Masyarakat diminta untuk hanya mempercayai info dari sumber terpercaya, termasuk saluran berita dan pejabat pemerintah yang memiliki reputasi baik.
Dua tahun lalu, sebelum pemilihan umum AS 2020, Direktur Pusat Intelijen dan Keamanan Nasional (NCSC) AS membagikan info tentang upaya pengaruh pemilu yang terkait dengan Tiongkok, Rusia, dan Iran.
Melalui dua iklan layanan masyarakat, NCSC mengedukasi mengenai penyebaran disinformasi tentang hasil pemilu AS 2020. Dikatakan, meskipun upaya disinformasi tidak mencegah upaya pemungutan suara, upaya tersebut masih menjadi ancaman terbesar bagi proses pemilihan.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.