Sukses

Bentengi Pelajar dari Paparan Hoaks, Pemprov Papua Gelar Program Literasi Digital

Pelajar sangat berpotensi diperhadapkan dengan berita bohong atau hoaks, provokatif dan sejenisnya saat menggunakan media sosial.

Liputan6.com, Jakarta- Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua mengajak pelajar di Bumi Cenderawasih agar bijak dalam menggunakan media sosial lewat program literasi digital.

Kepala Diskominfo Provinsi Papua Jeri A. Yudianto mengatakan, dalam menggunakan media sosial para pelajar sangat berpotensi diperhadapkan dengan berita bohong atau hoaks, provokatif dan sejenisnya.

"Karena di media sosial itu tidak semua informasi bermanfaat, karena ada juga informasi yang sifatnya bohong, provokatif dan sebagainya," kata Jeri dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Papua, Kamis (13/10/2022).

Menurut Jeri, pelajar tingkat sekolah menengah pertama atau SMP dengan usia masih rentan perlu diberikan pengertian serta pemahaman melalui program literasi digital, supaya dapat memilah-milah informasi yang dikonsumsi maupun yang dibagikan lewat akun media sosialnya.

Tim Diskominfo Papua pun telah menyasar pelajar di SMP Negeri 1 Jayapura, lewat agenda sosialisasi literasi digital.

Jeri melanjutkan, program literasi digital yang dilaksanakan Diskominfo Papua tak hanya menyasar pada kalangan pelajar, tapi juga orang tua murid bahkan guru. Sehingga seluruh kalangan bisa menghindari hoaks dan tidak ikut menyebarkannya.

Program tersebut akan mulai diagendakan pada tahun depan, sehingga orang tua dan guru memiliki tehnik yang tepat dalam memonitor anak-anak yang menggunakan berbagai platform media sososial.

Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Purnama Sinaga mengapresiasi program literasi digital untuk kalangan pelajar SMP yang dilaksanakan Dinas Kominfo Papua.

"Program ini sangat baik karena sejalan dengan program gerakan literasi di sekolah untuk mengembangkan baca tulis, sains dan digital. Tapi untuk digital hanya fokus pada pemanfaatan fitur atau platform belajar," kata dia.

Ia juga menambahkan, sosialisasi literasi digital bagi pelajar ini penting untuk terus dilaksanakan agar anak muridnya dapat terhindar dari korban kejahatan teknologi dan informasi.

2 dari 3 halaman

Waspada Hoaks Memecah Kesatuan, Pemerintah Papua Minta Masyarakat Jeli Konsumsi Informasi

Pemerintah Provinsi Papua mengimbau warga di wilayahnya untuk mewaspadai hoaks atau berita bohong pemecah belah kesatuan bangsa yang belakangan ini disebar lewat media sosial (medsos).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto, mengatakan, masyarakat perlu pro aktif mengecek kebenaran dari setiap informasi yang muncul di media sosial, sebelum meneruskannya ke publik. Sebab jika tidak, secara tidak langsung mereka justru akan ikut menyebarkan hoaks lewat medsos miliknya.

“Misalnya dia dapat informasi hoaks di medsos lalu dia teruskan lagi lewat akun pribadi miliknya tanpa mengecek kebenaran info itu. Ini yang kita takutkan, sehingga kita harap masyarakat jangan mudah percaya segala bentuk pemberitaan di media sosial, baik itu dalam bentuk gambar atau berita yang belum jelas kebenarannya,” kata Jeri dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Papua, Jumat (30/9/2022).

Jeri pun mengimbau warga untuk lebih bijak menggunakan media sosial atas situasi yang ada saat ini. Pasalnya, tujuan hoaks selain memecah belah, adalah untuk memprovokasi sehingga muncul konflik yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban daerah.

“Mari kita saling menghargai satu dengan lainnya serta lebih bijak mengelola media sosial atas situasi yang ada saat ini,” tambahnya lagi.

Sementara menyoal aktivitas pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, Jeri pastikan tetap berjalan seperti biasa.

“Aktifitas pemerintahan berjalan normal dan memang tidak ada arahan atau instruksi dari pimpinan untuk meliburkan ASN terkait aksi unjuk rasa tersebut,” pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.