Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar Covid-19 harus tetap diwaspadai meski saat ini temuan kasus penularan penyakit tersebut sudah rendah. Hal ini untuk menghindari kerugian akibat mempercayai informasi palsu tersebut.
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo pun telah melakukan penindakan terhadap hoaks seputar Covid-19 yang beredar di media sosial, dengan menghapus dan menyerahkannya ke penegak hukum unggahan kabar bohong terkait penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut.
Baca Juga
Dikutip dari situs resmi Kominfo, hingga 2 Oktober 2022 dari 6.178 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dengan menghapusnya dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.
Advertisement
Berdasarkan data Kominfo, sebanyak 270 hoaks seputar Covid-19 yang beredar lewat Facebook sedang ditindak lanjuti dan sebanyak 5.456 hoaks telah dihapus dari 5.716 sebaran.
Instansi tersebut juga telah menindaklanjuti 33 hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter dan telah menghapus hoaks seputar Covid-19 sebanyak 582 unggahan dari 615 sebaran hoaks.
Selain Facebook dan Twitter, Kominfo juga menindak lanjuti 1 hoaks hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube dan menghapus sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.
Hoaks Covid-19 yang beredar di Instagram pun tak luput dari penertiban Kominfo, sebanyak 8 hoaks telah ditindak dilanjuti, selain itu 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus.
Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 14 hoaks Covid-19 telah ditindaklanjuti Kominfo, 42 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus dari 56 sebaran.
Hoaks Pernyataan Lembaga Internasional Terkait Covid-19, Simak Daftarnya
Hoaks seputar pernyataan lembaga internasional terkait Covid-19 kerap muncul di media sosial, hal ini tentu dapat menyesatkan jika kita mempercayainya.
Agar tidak tersesat oleh hoaks, sebaiknya kita pastikan terlebih dahulu kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayainya.
Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar pernyataan lembaga internasional terkait Covid-19
Simak kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang mencatut lembaga internasional.
Dokumen CDC AS Nyatakan Covid-19 Tak Ada
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim dokumen dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDCÂ AS yang menyatakan Covid-19 tidak ada. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 4 Oktober 2022.
Unggahan klaim dokumen CDC AS menyatakan Covid-19 tidak ada tersebut berupa tangkapan layar artikel dengan judul "CDC admits there is no Covid-19"
Berukut awal tulisan tersebut'
"The CDC document is titled, "CDC 2019-Novel Coronavirus (2019-nCoV) Real-Time RT-PCR Diagnostic Panel." It is dated July 13.2020."
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"👆 nahh lohh...ðŸ¤"
Benarkah klaim dokumen CDC AS menyatakan Covid-19 tidak ada? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
WHO Nyatakan Akhir Pandemi Covid-19 pada 14 September 2022
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO menyatakan akhir pandemi Covid-19 14 September 2022. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter pada 17 September 2022.
Unggahan tersebut berupa tayangan video Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pernyataan sebagai berikut.
"We're not there yet? But the end is in sight. We have never been in a better position to end the pandemic."
Dengan terjemahan sebagai berikut.
"Kita belum sampai? Tapi akhir sudah di depan mata. Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"WHO menyatakan akhir dari Plandemit Covid 19 per tanggal 14 September 2022
@KemenkesRI ga cape kalian haaa...@GratisTerbaik @MprAldo Teruslah Berjuang🔥🔥We fight together✊Next PLANDEMIC Will come"
Benarkah klaim WHO menyatakan akhir pandemi Covid-19 14 September 2022? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.Â
WHO Akui Test PCR Bermasalah
 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah. Informasi tersebut diungguah salah satu aku Facebook, pada 8 Februari 2022.
Unggahan klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah berupa tangkapan layar yang terdapat tulisan "WHO AKHIRNYA MENGAKUI TEST PCR BERMASALAH'
Written by John O'Sullivan
Dalam tangkapan layar tersebut juga terdapat lambang WHO dan tulisan "WHO Information Notice for IVD Users"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"WHO buang badan!! dan tak bisa memberikan jaminan kapan pandemi berakhir trus siapa yg mau dituntut dgn banyaknya korban? para nakes yg sdh memberikan obat yg salah krn Test PCR salah diagnosa??? TEPOK JIDAT!!"
Benarkah klaim WHO akhirnya mengakui test PCR bermasalah? Simak dalam artikel berikut ini...
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Â