Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan, akan membantu pemerintah daerah (pemda) setempat melalui edukasi informasi kepada masyarakat guna menambah wawasan sebagai upaya mencegah informasi tidak benar atau hoaks.
"Di era keterbukaan saat ini arus informasi semakin mengalir deras, maka pers hadir sebagai penetral melalui sajian berita yang akurat dan mendidik supaya publik dapat membedakan mana informasi benar dan informasi tidak benar (hoaks)," kata Ketua PWI Provinsi Sulteng, Tri Putra Toana dilansir dari Antara, Sabtu (22/10/2022).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengemukakan arus informasi di media sosial semakin cepat, bahkan netizen bekerja seolah-olah sebagai wartawan di berbagai kanal media sosial, bahkan turut menyajikan informasi kejadian atau peristiwa secara langsung, tanpa melihat sisi hak privasi seseorang.
Padahal, kata Tri, hak privasi seseorang harus dihargai dan secara tidak langsung unggahan-unggahan netizen terkesan mengalahkan tugas pokok wartawan, sebagai garda terdepan dalam mengabarkan berita.
"Pers sebagai profesi yang berkompeten di bidangnya sudah sewajarnya memberikan penguatan kepada publik dengan sajian berita-berita aktual, membangun dan mendidik sekaligus dapat dijadikan sumber inspirasi," ujar Tri.
Menurut Tri, pekerja pers harus memasang teguh idealisme dan taat terhadap kode etik jurnalisme dalam menyajikan berita kepada publik.
Untuk menguatkan informasi yang akurat, kata dia, pihaknya juga mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pewarta yang tergabung dalam organisasi PWI itu.
"Ke depan kami akan lebih meningkatkan profesionalisme wartawan, supaya pers secara berkesinambungan terus tumbuh secara bermartabat dan berdaulat," ucap Tri.
Dia juga mengatakan, PWI Sulteng terus membangun hubungan komunikasi dengan multi pihak, baik pemerintah maupun swasta secara kolaboratif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya memilah sumber informasi agar tidak menjadi korban hoaks.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement