Sukses

Simak Fakta dari Hoaks Air Susu Ibu Divaksin Covid-19

Fakta dibalik hoaks air susu ibu yang divaksin Covid-19 sebabkan gagal ginjal akut

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar penyebab gagal ginjal akut pada anak bermunculan, salah satu yang viral adalah air susu ibu yang divaksin Covid-19. Kondisi ini menimbulkan keresahan bagi pihak yang mempercayainya.

Lalu bagimana faktanya?

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp. PD. mengatakan, klaim gagal ginjal akut disebabkan air susu ibu yang sudah divaksin Covid-19 adalah hoaks.

"Hoaks," kata Dirga, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip (26/10/2022).

Menurut Dirga di seluruh dunia, sudah puluhan hingga ratusan juta orang yang divaksinasi Covid-19 dengan berbagai merek termasuk ibu hamil dan menyusui, namun temuan kasus gagal ginjal akut hanya terjadi di beberapa negara saja. Vaksin Covid-19 pun telah dinyatakan aman untuk ibu menyusui.

"Data data yang ada menunjukkan vaksin Covid-19 aman untuk ibu menyusui," tuturnya.

Dirga mengungkapkan, terkait kasus gagal ginjal akut di Indonesia saat ini, diduga kuat terkait cemaran zat Etilen Glikol dan Dietilen Glikol pada obat sirup. "Kedua zat ini tidak ada pada Vaksin Covid-19," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Juru bicara Pemerintah untuk vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, klaim gagal ginjal akut disebabkan air susu ibu yang sudah divaksin Covid-19 tidak berdasar.

"Tidak ada dasar kajian atau publikasinya atau penelitiannya," kata Nadia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Nadia mengungkapkan, penyintas gagal ginjal akut berada di rentang usia satu hingga 18 tahun. "Sebagian besar juga sudah tidak menyusui," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Vaksinolog Bantah Infomasi Gagal Ginjal Akut Terkait Vaksin Covid-19

Informasi vaksin Covid-19 gagal ginjal akut pada anak beredar di tengah masyarakat lewat media sosial, kondisi ini pun menimbulkan beragam tanggapan hingga kekhawatiran.

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp. PD memastikan tidak ada hubungannya vaksin Covid-19 dengan penyebab gagal ginjal akut pada anak, seperti informasi yang belakangan ini beredar di tengah masyarakat.

"Kalau ini sudah bisa kita pastikan jawab tidak ada hubungannya," kata Dirga, dalam Virtual Class dengan tema Kasus Ginjal Akut Misterius, Masih Terkait COVID-19?, Jumat (21/10/2022).

Dirga mengungkapkan latar belakang keyakinannya tersebut, sebab gagal ginjal akut pada anak mayoritas terjadi pada anak usia di bawah lima tahun atau balita, sedangkan saat ini balita di Indonesia belum ada yang divaksin Covid-19.

"Jadi gangguan ginjal akut yang terjadi di Indonesia tidak ada sama sekali hubungannya dengan Covid-19," tuturnya.

Menurut Dirga, sampai saat ini di Indonesia belum ada rekomendasi vaksinasi Covid-19 untuk balita artinya vaksinasi belum dimuali, meski negara lain sudah mulai menerapkannya.

"Ini (vaksinasi Covid-19) akan dilihat dari waktu ke waktu, sampai saat ini belum ada rekomendasinya dan situasi saat ini di Indonesia ralatif terkendali," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.