Liputan6.com, Jakarta- Peredaran hoaks di media sosial harus diwaspadai, sebab dapat menyesatkan dan berujung pada kerugian jika kita percaya pada informasi bohong tersebut.
Untuk menghindari hoaks bisa dilakukan dengan memastikan kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayainya.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri jumlah informasi yang beredar dalam sepekan mulai dari tragedi Itaewon sampai Katy Perry, hasilnya pun sebagian terbukti hoaks.
Advertisement
Simak kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan.
1. Korban Tewas Tragedi Itaewon akibat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Beredar di media sosial postingan yang menyebut Tragedi Itaewon disebabkan karena vaksin covid-19 AstraZeneca. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 30 Oktober 2022.
Dalam postingannya terdapat video dengan gambar korban Tragedi Itaewon bersama narasi sebagai berikut:
"Festival Halloween di Itaewon diadakan tiap tahun & selalu berjubel pengunjung. Kenapa baru sekarang banyak korban gagal jantung? Karena tahun ini hampir semuanya udah divaxsin AstraZeneca
- AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah
- Pembekuan darah berujung pada cardiac arrest / jantung"
Postingan itu juga disertai link berikut ini:
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6377133/horor-kerumunan-di-itaewon-picu-serangan-jantung-sedikitnya-149-tewas?
Lalu benarkah postingan yang menyebut Tragedi Itaewon disebabkan karena vaksin covid-19 AstraZeneca? Simak hasil penelusurannya di sini.
2. Panda Merah di Kebun Binatang Toronto Mati usai Divaksin Covid-19
Beredar di media sosial postingan yang menyebut seekor panda merah di kebun binatang Toronto mati setelah divaksin covid-19. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 26 Oktober 2022.
Dalam postingannya terdapat dua artikel berjudul masing-masing:
"The Toronto Zoo Just Got Covid-19 Vaccines for Their Animals& Started Giving Doses" atau dalam Bahasa Indonesia "Kebun Binatang Toronto Baru Mendapatkan Vaksin Covid-19 untuk Hewan dan Segera Disuntikkan"
Sementara artikel kedua berjudul "The Toronto Zoo's Red Panda Cub Has Died& He Was Only 3 Months Old" atau dalam Bahasa Indonesia "Panda Merah Kebun Binatang Toronto Mati dan Baru Berusia 3 Bulan"
Akun itu menambahkan narasi "Mereka membunuh panda merah"
Lalu benarkah postingan yang menyebut seekor panda merah di kebun binatang Toronto mati setelah divaksin covid-19? Simak hasil penelusurannya di sini.
3. Video Seorang Bocah Dimakan Ular
Sebuah video yang diklaim seorang bocah dimakan ular beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Oktober 2022.
Video singkat tersebut memperlihatkan beberapa orang yang tengah membelah perut dari seekor ular. Ternyata ada sesosok jasad manusia di dalam perut ular tersebut.
Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa video itu merekam detik-detik seorang bocah dimakan seekor ular.
"Bocil dimakan ular," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 16 ribu kali dibagikan dan mendapat 484 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut seorang bocah dimakan ular? Simak hasil penelusurannya di sini.
Hoaks Berikutnya
4. TikTok Bagikan Cek Tunai Rp 75 Juta
Kabar tentang aplikasi berbagi video TikTok membagikan cek tunai sebesar Rp 75 juta beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam pesan tersebut, berisi informasi bahwa penerima telah terpilih mendapatkan hadiah cek tunai Rp 75 juta dari TikTok.
"INFORMASI RESMI TIK TOK 2022
Nomor Whatsapp
Anda Terpilih
Mendapat Hadiah
*CEK TUNAI RP 75 JUTA
PIN Pemenang: KBR99D7
Untuk Info Lengkap Dan Cara Pengambilan Hadiah KLIK LINK DI BAWAH
bit.ly/Und-tiktokwins-com
----Terima kasih----," demikian isi dari pesan berantai tersebut.
Benarkah TikTok membagikan hadiah cek tunai Rp 75 juta lewat pesan berantai? Simak hasil penelusurannya di sini.
5. Mengonsumsi Kulit Pohon Jambu Mete Bisa Menetralisir Racun Akibat Gigitan Ular
Klaim tentang mengonsumsi kulit pohon jambu mete bisa menetralisir racun akibat gigitan ular beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook.
Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi cara mengonsumsi kulit pohon jambu mete untuk menetralisir racun akibat digigit ular.
"ANTI-POISON.
There are many snakes with a very poisonous venom that kills within some hours
If you are a victim of snakes bites or poison, just look for a cashew tree, use your cutlass to get the bark of the cashew tree, and chew the bark of the tree
As you chew, swallow the juice, don't swallow the chaff. It will neutralize every poisonous substance from the snake even if it's a black mamba bite.
Very effective and powerful to destroy snake venoms.
You can keep the bark for any emergency, even if it's a dry one, just soak it in water. it doesn't spoil, it can be kept for years
God has blessed us with so many herbs but many don't know it," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 13 kali dibagikan dan mendapat 6 komentar dari warganet.
Benarkah mengonsumsi kulit pohon jambu mete bisa menetralisir racun akibat digigit ular? Simak hasil penelusurannya di sini.
6. Mata Katy Perry Bermasalah Akibat Vaksin COVID-19
Aksi panggung penyanyi Katy Perry beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan. Penyebabnya, mata kanan wanita bernama lengkap Katheryn Elizabeth Hudson itu mendadak tidak bisa terbuka.
Beredar informasi di media sosial bahwa mata Katy Perry yang bermasalah itu disebabkan efek dari vaksin COVID-19. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 28 Oktober 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah beberapa foto dan video aksi panggung Katy Perry, yang ketika itu sebelah matanya tertutup tiba-tiba. Video itu kemudian dikaitkan bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan mata Katy Perry bermasalah.
"Setahun yg lalu Katy Perry sempat cosplay jadi jarum suntik vaksin. Eh sekarang malah kena efek samping vaksin 🤐," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 3 komentar dari warganet.
Benarkah mata Katy Perry bermasalah akibat vaksin COVID-19? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.