Sukses

Songsong Society 5.0, Generasi Muda Harus Kuasai Teknologi Digital

Ada tiga aspek kemampuan utama yang wajib dimiliki oleh generasi muda dalam menghadapi era Society 5.0.  

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menyongsong era Society 5.0, keterampilan dasar teknologi digital harus dimiliki generasi muda. Hal ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Muhadjir menjelaskan, ada tiga aspek kemampuan utama yang wajib dimiliki oleh generasi muda dalam menghadapi era Society 5.0. Pertama, kemampuan dalam memecahkan masalah dan dapat menjadi “problem solver” bagi banyak orang.

Aspek kedua, kemampuan untuk berpikir kritis tak hanya dalam kelas namun dalam kehidupan bermasyarakat dan sekitar. Hal tersebut agar timbul rasa kepekaan sosial, dan aspek ketiga adalah kemampuan untu berkreativitas.

Pemerintah sendiri ikut mengupayakan pemerataan dan perluasan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia sebagai bentuk dukungan. Tak hanya itu, dalam menerapkan sebuah teknologi digital dapat memperkuat relevansi pendidikan dalam dunia kerja.

“Beberapa hal tersebut menjadi faktor kunci bagi Indonesia untuk mempercepat memasuki dan memanfaatkan peluang ekonomi digital,” ucap Muhadjir, seperti dikutip dari Antaranews.

Menko PMK juga ingatkan tentang pentingnya literasi digital dalam mengantisipasi terjadi penyalahgunaan teknologi. Tak hanya penguasaan teknologi, literasi dalam hal ini memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pemanfaatan teknologi dengan baik dan benar.

Menurut Muhajdir, generasi muda saat ini harus mampu menjadi pribadi yang terpelajar, luhur adaptif dan kolaboratif demi mendorong era perubahan dunia yang bergerak sangat cepat.

Peningkatan literasi digital juga harus disusun dengan penguatan dan pendidikan berkarater utama bagi para peserta didik. Pemerintah berupaya dalam meningkatkan kualitas SDM untuk mendorong Indonesia Emas 2045 yang berdaulat, maju, adil dan makmur.

Gloria Natali/Universitas Multimedia Nusantara

2 dari 2 halaman

Tentang Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.