Sukses

Kumpulan Hoaks Penyebab Penyakit pada Otak, dari AirPods sampai Vaksin

Berikut kumpulan hoaks seputar penyebab penyakit pada otak.

Liputan6.com, Jakarta - Otak merupakan salah satu organ vital yang ada pada manusia, sebab itu hal yang membuat sakit bagian tubuh tersebut perlu dihindari.

Informasi penyebab sakit otak pun beredar di tengah masyarakat, mulai dari mengkonsumsi makanan minuman hingga menggunakan perangkat elektronik. Namun tidak semua informasi tersebut benar atau hoaks.

Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah kabar seputar penyebab sakit pada otak.

Berikut kumpulan hoaks seputar penyebab penyakit pada otak.

AirPods Berbahaya Bagi Otak

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim radiasi AirPods berbahaya bagi otak, klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 November 2022.

Unggahan tersebut berupa video yang menampilkan AirPods yang ditempelkan sebuah alat yang memiliki layar dan terdapat angka dan diagram.

Video tersebut diberi tulisan sebagai berikut.

"This one thing everyone is using is destroying their brain

Airpods emit a dangerous amount of EMF radiation

Double that of even a wifi router. Imagine putting a router in your ear every day for hours."

Here's how to fix the problem

Use airpods with strings instead"

Benarkah klaim radiasi AirPods berbahaya bagi otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

2 dari 4 halaman

Wabah Pengerasan Otak hingga Sumsum Tulang Belakang dan Hindari 19 Minuman Penyebabnya

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Ikatan Dokter Indonesia atau IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya.

Informasi IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi tersebut.

"[ ‼️‼️WARNING‼️‼️

Tolong disebar luas kan

Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).Untuk itu, hindarilah minuman sbb:

👉1. Extra Joss,

👉2. M-150,

👉3. Kopi Susu Gelas (Granita),

👉4. Kiranti,

👉5. Krating Daeng,

👉6. Hemaviton,

👉7. Neo Hemaviton,

👉8. Marimas,

👉9. Segar Sari shachet,

👉10. Frutillo,

👉11. Pop Ice,

👉12. Segar Dingin Vit. C,

👉13. Okky Jelly Drink,

👉14. Inaco,

👉15. Gatorade,

👉16. Nabati,

👉17. Adem Sari,

👉18. Naturade Gold,

👉19. Aqua Splash Fruit.

Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.

Info:

RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS

Nara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPH"

Benarkah IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya.? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

3 dari 4 halaman

Vaksin Bisa Merusak Sel Darah dan Sel Otak

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi informasi vaksin yang diklaim bisa merusak sel darah dan sel otak manusia. Pesan berantai tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Lyana Bajana. Dia mengunggahnya di Facebook pada 1 April 2021.

Berikut isi postingannya:

"BUKTI peksin MERUSAK SEL DARAH DAN SEL OTAK MANUSIA YG MENDAPAT peksin

Ini adalah hasil penelitian di laboratorium perbedaan antara sel darah orang yg belum di peksin dan sel darah orang lain yg sudah di peksin

Dan hasil nya mengejutkan.. sel darah orang yg sudah di peksin mengalami kerusakan dan perubahan.

sel sel darah orang yg sudah di peksin di kuasai oleh sesuatu yg aneh yg terkandung di dalam peksin

(Sample di ambil dari 3 orang berbeda.. 1 yg belum di fakfak, 2 lain nya yg udah di fakfak)

Dua paper penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of Inorganic Biochemistry menyimpulkan bahwa alumunium adjuvant dalam peksin bersifat merusak sel sel di dalam otak yaitu pada sel neural dan sel endothelial microvessel.

Paper pertama melakukan pengujian toksisitas adjuvant alumunium terhadap genetik sel neural. Senyawa alumunium dalam adjuvant vaksin menyebabkan perubahan ekspresi genetik pada sel sel neural otak manusia sehingga menyebabkan kerusakan sel.

Paper kedua menguji dampak pemberian senyawa alumunium adjuvant pada peningkatan kadar CRP (C-Reactive Protein) pada sel endothelial di otak. Senyawa alumunium adjuvant dalam peksin menyebabkan kenaikan kadar CRP pada endothelial sel otak. CRP adalah biomarker / indikator inflamasi pada sel endothelial otak.

Tidak heran kenapa para peneliti independen di luar negeri banyak yang mengkaitkan pemberian peksin yang mengandung adjuvant alumunium dengan penyakit alzheimer yang menyerang otak. Khususnya di negara amerika yang memiliki jumlah penderita alzheimer sangat banyak. Hal ini disebabkan program peksin yang diterapkan pemerintah amerika jauh lebih banyak dibanding negara negara lain didunia, sehingga dampak negatif peksin di negara amerika juga terbanyak di dunia.

Sumber Journal :

1. https://sci-hub.se/10.1016/j.jinorgbio.2005.04.021

2. https://sci-hub.se/10.1016/j.jinorgbio.2015.07.013"

Selain itu postingan juga disertai gambar yang diklaim sebagai sel darah dan sel otak yang sudah divaksin. Lalu benarkah vaksin bisa merusak sel darah dan sel otak seperti postingan pesan berantai di atas? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.