Sukses

Deretan Hoaks Terkait CEO Pfizer Albert Bourla, Ditangkap FBI hingga Nyatakan Vaksin mRNA Tidak Aman

CEO Pfizer Albert Bourla kerap menjadi sasaran hoaks selama pandemi covid-19. Hoaks ini muncul di media sosial maupun aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Pfizer Albert Bourla kerap menjadi sasaran hoaks selama pandemi covid-19. Hoaks ini muncul di media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar CEO Pfizer Albert Bourla? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Pernyataan CEO Pfizer Tujuan Perusahaannya Kurangi 50 Persen Populasi Dunia pada 2023

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video CEO Pfizer Albert Bourla menyatakan bahwa tujuan perusahaannya adalah untuk mengurangi populasi dunia hingga 50 persen pada tahun 2023.

Klaim video pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023 menampilkan video Albert Bourla sedang berbicara dengan latar belakang lambang World Economic Forum.

Berikut perkataan Albert Bourla dalam klaim video tersebut yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

"Saya pikir hari itu akan segera tiba. Menurut saya. Ini benar-benar mimpi yang kami miliki bersama dengan tim kepemimpinan saya. kami bertemu pada Januari 19 di California, kami menetapkan tujuan untuk lima tahun ke depan. Dan salah satunya adalah pada tahun 2023 kita akan mengurangi jumlah orang di dunia. Saya pikir hari itu akan segera tiba"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Forum ekonomi dunia mengklaim sasaran mereka 1/2 p o pula si dunia di tahun 2023 akan menjadi kenyataan.."

Benarkah pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar CEO Pfizer Albert Bourla Ditangkap FBI

Beredar informasi mengenai CEO Pfizer, Albert Bourla ditangkap oleh FBI karena telah membohongi publik tentang efektivitas vaksin COVID-19 Pfizer dan memalsukan data.

Informasi ini dibagikan oleh salah satu akun Facebook pada 8 November 2021. Akun tersebut juga mengunggah foto tangkapan layar dari situs berita Beaver Exclusive mengenai Albert Bourla ditangkap oleh FBI.

"CEO of Pfizer Albert Bourla arrested by FBI, he faces fraud charges for deceiving customers on the effectiveness of Pfizer Covid-19 vaccine, falsifying data and paying out large bribes," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah mendapatkan satu komentar, satu kali dibagikan, dan disukai tiga warganet.

Lalu, benarkah CEO Pfizer, Albert Bourla ditangkap oleh FBI karena telah membohongi publik tentang efektivitas vaksin COVID-19? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar CEO Pfizer Albert Bourla Mundur usai Akui Vaksin mRNA Tidak Aman

Beredar di media sosial postingan yang menyebut CEO Pfizer Albert Bourla mundur dari jabatannya setelah mengakui vaksin covid-19 m-RNA tidak aman. Postingan itu muncul sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Desember 2022.

Berikut isi postingannya:

"Eksekutif Pfizer mengakui vaksinasi terburu-buru, tidak aman, tidak efektif. CEO Pfizer Albert Burla mengundurkan diri dan sekarang mengatakan teknologi mRNA tidak cukup terbukti ketika mereka meluncurkan.

"Dia bilang mereka meyakinkannya, tapi dia tidak yakin. Dia mengakui itu tidak aman."

Lalu benarkah postingan yang menyebut CEO Pfizer Albert Bourla mundur dari jabatannya setelah mengakui vaksin covid-19 m-RNA tidak aman? Simak dalam artikel berikut ini...

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.