Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak, masyarakat untuk menangkal informasi palsu atau hoaks hingga ujaran kebencian menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Pekerjaan Kominfo untuk melakukan pembersihan (ruang digital) akan bisa optimal, apabila masyarakatnya mampu menggunakan ruang digital dengan bermanfaat, tidak mengotorinya. Jangan ada lagi post truth, hoax, misinformasi, ujaran kebencian, dan seterusnya," kata Menteri Kominfo, Johnny G Plate dilansir dari Antara, Rabu (21/12/2022).
Advertisement
Baca Juga
Johnny berharap, ruang digital tidak digunakan untuk merundung calon pemimpin. Sebaliknya, ruang digital seharusnya digunakan untuk menguji program serta visi dan misi calon pemimpin.
"Jangan digunakan untuk mem-bully calon pemimpin, apakah kepala daerah, anggota legislatif, presiden, wakil presiden. Tapi gunakan untuk menguji program-program, visi, dan misi calon pemimpin. Itulah caranya untuk menghasilkan demokrasi yang baik dan menghasilkan pemimpin yang betul-betul kita butuhkan,"Â tutur Johnny.
Johnny menambahkan, informasi hoaks hingga ujaran-ujaran kebencian masih banyak ditemukan di berbagai platform media sosial hingga saat ini.
Padahal, kata dia, ruang digital yang aman tentu berperan penting agar Pemilu dapat berjalan dengan baik. Selain itu, ruang digital yang aman juga akan memberikan dukungan bagi peningkatan kualitas generasi.
Sebagai upaya memastikan ruang digital selalu aman menjelang Pemilu, Johnny memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas untuk melakukan patroli siber.
"Gugus tugas sudah bekerja, kita melakukan patroli siber untuk menjaga dan mengawasi ruang digital," katanya.
"Kami sebagai pemerintahan juga berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilu agar pekerjaan penyelenggara Pemilu bisa lancar dan Pemilu kita sukses," imbuhnya.
Selain itu, Johnny mengatakan Kominfo juga mendorong agar para penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang beroperasi di Indonesia juga turut serta menciptakan ruang digital yang aman.Â
"Saya minta kepada semua PSE, secara khusus platform digital kita, bahwa menjelang Pemilu ini kita harus memperhatikan dan menerapkan aturan serta perundang-undangan dengan baik," ujar Johnny.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement