Sukses

Hoaks Terkait Covid-19 Masih Beredar saat Kasus Positif Melandai, Simak Daftarnya

Berikut hoaks terkini terkait Covid-19

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks terkait Covid-19 masih beredar di media sosial, meski saat ini temuan kasus penularan penyakit tersebut mengalami penurunan.

Peredaran hoaks terkait Covid-19 perlu diwaspadai sebab dapat menyesatkan dan berujung pada hal yang merugikan. Untuk itu kita perlu memastikan kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayainya.

Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi terkait Covid-19.

Berikut hoaks terkini terkait Covid-19.

 

Menggunakan Masker Jadi Salah Satu Penyebab Kanker sampai Hipoksemia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim menggunakan masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia, informasi ini diunggah salah satu akun Facebook pada 4 Januari 2023.

Unggahan klaim masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia berupa tulisan sebagai berikut.

"MASKER PENYEBAB KANKER Dr. Otto Heinrich Warburg

Dr. Otto Heinrich Warburg Doctor of Chemistry (Berlin), pada tahun 1906. Ia kemudian belajar di bawah von Krehl dan memperoleh gelarnya, Doctor of Medicine German Chemist (Heidelberg), pada tahun 1911.

Pemenang Hadiah Nobel Dr. Otto Warburg menyatakan Masker atau Penutup Hidung, Mulut dan Wajah, salah satu penyebab KANKER, Mereka Memaksa Orang untuk menyakiti diri sendiri.

Hipoksia trjadi seandainya kekurangan oksigen akibat pemakaian masker

https://bmcpulmmed.biomedcentral.com/.../s12890-022-02188-4

Pengudaraan yg tdk mencukupi menyebabkan hipoksiah

ttps://jidc.org/index.php/journal/article/view/36332210

Kejadian hipoksia trjadi akibat pengoksigenan udara melalui masker (menggalakkan kanser)

https://www.researchsquare.com/article/rs-1903734/latest.pdf

Div@cksn mendapat kanser, Pakai mask kena Hipoksemia lagi..trubo Cancer 🥴"

Benarkah klaim masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini.

 

2 dari 3 halaman

Penyelundupan Dokter China untuk Pembunuhan Massal Warga Pribumi dengan Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penyelundupan dokter China untuk melakukan pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin menampilkan sejumlah orang yang mengenakan pakaian putih, penutup kepala biru dan masker sedang berjalan di antara peti kemas.

Dalam video tersebut terdengar narasi suara "Ini dokternya nih guys baru dateng, wow banyak sekali".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"*JAGA² SAJA,JIKA DOKTER² MAU SUNTIK KITA, KELUARGA KITA ATAU TETANGGA DENGAN ALASAN MAU PENCEGAHAN VAKSIN ATAU ANTI VIRUS,ADA INDIKASI RENCANA BUSUK PEMBUNUHAN MASSAL TEAM DOKTER DR CHINA TIONGKOK DISELUNDUPKAN DIPELABUHAN-PELABUHAN..

RAKYAT INDONESIA KUDU BERHATI-HATI JIKA PEMERINTAH MEMBERIKAN KEBIJAKAN2 WAJIB TOLAK MENTAH2 KARENA INI ADA RENCANA PEMBUNUHAN MASSAL UNTUK WARGA PRIBUMI..

MEREKA TAU JIKA ANIES SAMPAI NAIK JADI PRESIDEN MAKA PROYEK-PROYEK MEREKA CHINA TIONGKOK AKAN BANGKRUT!!WASPADALAH INI DOKTER-DOKTER PESANAN DR TIONGKOK SENGAJA UNTUK MEMBANTAI RAKYAT INDONESIA SECARA PERLAHAN-LAHAN..

DR PIHAK RT..RW ..LURAH..CAMAT..WALIKOTA WAJIB MENOLAKNYA DEMI NYAWA ANAK-ANAK BANGSA..

REZIM JOKOWI LICIK MENGHALALKAN BERMACAM CARA UNTUK MEMULUSKAN PROYEK2 OBOR MILIK CHINA TIONGKOK!!.

SEJAK ENGKOH JOKO WIE MENGUASAI R1, RS PEMERINTAH SDH MULAI BYK DIISI DOKTER2 CINA, TERUTAMA DI RSCM, ADA KAH KORELASINYA DGN MENDTGKAN LSG DOKTER2 KOMUNIS CINA RRC*

TOOOLOOONG DI VIRALKAN"

Benarkah klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.