Liputan6.com, Jakarta - Isu tentang penculikan anak kembali beredar di masyarakat beberapa hari terakhir. Satu di antaranya viral di aplikasi WhatsApp video yang diklaim penculikan anak, dibus dan dimasukkan ke karung.
Peristiwa dalam video itu disebut-sebut terjadi di Wisma Asri Bekasi pada akhir Januari 2023. Dalam video itu terlihat remakan CCTV yang menampilkan seorang anak sedang berada di teras rumah.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian terlihat seorang pria masuk halaman rumah tersebut dan langsung membekap si anak dan memasukkannya ke karung. Terdapat juga narasi yang meminta warga waspada dengan para pelaku penculikan anak.
"kejadian di perumahan wisma asri bekasi.Ga segan2 masuk ke dalam teras rumah, anak di bius dan dimasukkan ke karung (terekam cctv)tetap waspada," demikian narasi yang beredar di WhatsApp.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Polisi Hengki mengatakan, video yang diklaim penculikan anak dibius kemudian dimasukkan ke karung di Wisma Asri Bekasi ternyata tidak benar.
"Itu hoaks," kata Hengki saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (31/1/2023).
Menurut Hengki, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada 2020 lalu dan bukan di wilayah Bekasi Kota.
"Kejadian 2020 bukan di Bekasi Kota," tuturnya.
Â
Isu Penculikan Anak Gegerkan Warga Jatim
Sementara, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto menegaskan bahwa kabar penculikan anak yang akhir-akhir ini ramai di wilayah setempat adalah hoaks.
"Penculikan anak di beberapa tempat di Jawa Timur itu adalah berita hoaks," kata Kapolda di Mapolda setempat, Surabaya, Selasa (31/1/2023), dikutip dari Antara.
Irjen Toni pun meminta tim Siber Polda Jatim yang berada dalam naungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk berperan aktif menangkis berita hoaks yang beredar.
"Kami juga melakukan takedown berita hoaks," ucapnya.
Menurut Toni, berita hoaks itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Terlebih, kabar itu menyangkut dengan keselamatan anak.
"Ini akan menimbulkan satu kesesatan pemberitaan, memberikan kecemasan para orang tua. Kami akan proses pemberitaan hoaks itu," ujarnya.
Kendati kabar yang beredar itu dipastikan hoaks, Toni tetap menginstruksikan jajaran Korps Bhayangkara di Jatim agar tetap waspada. Karena tidak menutup kemungkinan, aksi penculikan anak itu terjadi di wilayah hukum Polda Jatim.
"Jadi ini sebagai langkah-langkah pencegahan," tutur dia.
Advertisement